Jumat, 28 Oktober 2016

Giliran Inggris Unjuk Kekuatan, Kirim Tentara ke Perbatasan Rusia


LONDON - Unjuk kekuatan dilakukan Inggris hanya beberapa hari setelah armada kapal perang Rusia melewati garis pantai negara itu. Tentara Inggris akan melakukan perjalanan ke Estonia. Penempatan ini disebut sebagai salah satu penempatan tentara asing terbesar di perbatasan Rusia sejak perang dingin.

Langkah ini akan berlangsung pada musim semi berikutnya, dengan Denmark dan Prancis juga akan ambil bagian dalam latihan militer terbesar. Proyek ini diungkapkan oleh Menteri Pertahanan Michael Fallon yang mengatakan pasukan Inggris tetap dalam kesiapan tempur.

"Batalion itu akan bersifat defensif, namun akan tetap mempunyai kemampuan tempur. Ini adalah tentang dua hal: jaminan keamanan, dan untuk melakukan itu diperlukan kehadiran militer yang tangguh, dan pencegahan. Ini bukan hanya perjalanan biasa. Ini adalah kehadiran militer yang cukup serius," katanya seperti dikutip dari Express, Kamis (27/10/2016).

Sebelumnya, armada kapal perang Rusia yang terdiri dari kapal induk Admiral Kuznetsov dan tujuh kapal lainnya memicu ketegangan dengan Inggris saat melakukan pelayaran menuju Suriah.

Kapal perang Inggris, HMS Richmond, mengawal armada kapal Rusia tersebut mulai dari Laut Norwegia. Sementara HMS Duncan, kapal perusak Tipe 34, berangkat dari Portsmouth pada 18 Oktober untuk mengawasi armada kapal perang tersebut.

Meskipun menyebabkan kegemparan di antara beberapa negara NATO, sekretaris jenderal aliansi Jens Stoltenberg mengatakan bahwa Angkatan Laut Rusia bebas untuk beroperasi di perairan internasional.

Sumber Berita : http://international.sindonews.com/read/1150502/41/giliran-inggris-unjuk-kekuatan-kirim-tentara-ke-perbatasan-rusia-1477523729

Jumat, 21 Oktober 2016

Amerika Serikat Melanggar Wilayah Kedaulatan China,

Kapal Perang AS Patroli di Laut China Selatan, Beijing Marah

Kapal Perang AS Patroli di Laut China Selatan, China Marah
Kapal perang USS Decatur. Kapal perang ini patroli di wilayah sengketa di Laut China Selatan yang membuat China marah. Foto/REUTERS
A+ A-
BEIJING - Pemerintah China marah dan memprotes patroli kapal perang Amerika Serikat (AS) di Laut China Selatan pada hari Jumat. Kementerian Pertahanan China menyebut patroli kapal perang AS itu sebagai tindakan ilegal dan provokatif.

Dalam sebuah pernyataan di situsnya, kementerian itu mengatakan dua kapal perang China telah memperingatkan kapal perang AS agar meninggalkan lokasi patroli. Militer China bersumpah akan meningkatkan patroli udara dan laut sesuai dengan kebutuhan.

Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan patroli kapal perang perusak USS Decatur untuk menentang klaim maritim berlebihan. Kapal USS Decatur itu patroli di dekat Kepulauan Paracel, Laut China Selatan yang jadi sengketa sejumlah negara.

Dua kapal China yang dikerahkan untuk memperingatkan kapal perang AS agar hengkang dari lokasi patroli adalah kapal perang Guangzhou dan Luoyang.

China telah mengklaim Kepulauan Paracel pada tahun 1996, namun AS menentangnya. ”Ini adalah perilaku ilegal yang serius, dan sengaja berperilaku provokatif. Kementerian Pertahanan China tegas menentang ini dan telah mengajukan pernyataan (protes) serius pada pihak AS,” bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan China, seperti dikutip Reuters, Sabtu (22/10/2016).

Kementerian itu melanjutkan, berkat kerja keras negara-negara di kawasan, situasi di Laut China Selatan mengalami perkembangan positif. Tapi, patroli kapal perang AS, menurut kementerian tersebut, didorong oleh keinginan untuk melihat dunia dalam kekacauan.

”Ini menunjukkan bahwa itu adalah Amerika Serikat yang merupakan pengacau stabilitas Laut China Selatan,” lanjut pernyataan itu.

”Kami mendesak pihak AS untuk menghormati kepentingan kedaulatan dan keamanan nasional China, dan tidak terus mengulangi kesalahan yang sama. Militer China akan meningkatkan upaya patroli udara dan maritim sesuai dengan kebutuhan, memperkuat kemampuan pertahanan di semua bidang, dan tegas mempertahankan kedaulatan dan keamanan nasional.”


Sumber : http://www.sindonews.com/

Selasa, 18 Oktober 2016

Situasi Semakin Tak Terkendali, Sang "Beruang Merah" Aktifkan Rudal Iskander-M di Kaliningrad, Rusia dan NATO Diambang Perang Terbuka


Gerhana85.com - Moskow - Dalam pertemuan di Brussel pada 26 – 27 Oktober mendatang, para menteri pertahanan dari negara-negara anggota NATO akan mendiskusikan situasi terkait laporan bahwa Rusia telah menempatkan sistem misil Iskander-M di wilayah paling timurnya, Kaliningrad Oblast, demikian dilaporkan kantor berita RIA Novosti, mengutip seorang narasumber diplomatik di Brussel. Menurut sang narasumber, para menteri juga akan membicarakan aksi Rusia di Suriah.

Pada 7 Oktober lalu, surat kabar The Guardian, mengutip pejabat Estonia, melaporkan bahwa Rusia telah mengirim sistem misil balistik jarak pendek ke perbatasan Polandia dan Lituania.

Kementerian Pertahanan Rusia menjawab bahwa Rusia tak pernah berusaha menyembunyikan pengiriman sistem misil menggunakan kapal kargo curah Ambal. “Sebelum diangkut ke Ambal, satu Iskander sengaja ditempatkan di bawah satelit pengintai AS yang sedang lewat,” kata Juru Bicara Kementerian Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov.

Menurutnya, hal tersebut dilakukan untuk ‘mengklarifikasi parameter operasional satelit Amerika’. Ia melanjutkan, “Kami tak perlu menunggu waktu lama dengan semangat mereka untuk mengekspos informasi, mitra Amerika kami sendiri yang mengonfirmasi segalanya pada kami.”

Penempatan rudal balistik Iskander-M di Kaliningrad yang berbatasan langsung dengan Polandia. AS dan NATO sebelumnya menempatkan sejumlah rudal Patriot di Polandia untuk mengunci Kaliningrad.

Konashenkov menegaskan bahwa Iskander adalah sistem misil bergerak. Sepanjang tahun, Pasukan misil Rusia berupaya meningkatkan pelatihan konvoi mereka, menjangkau jarak yang cukup jauh sepanjang wilayah Rusia lewat udara, laut, dan di bawah kekuatan mereka sendiri sebagai bagian dari rencana latihan tempur.

Rudal Balistik Iskander-M

Sistem taktis Iskander-M dibangun untuk menghancurkan target musuh pada jarak hingga 500 kilometer. Rudal ini terbang di sepanjang lintasan yang dimodifikasi dengan muatan yang besar yang memungkinkan rudal untuk mengatasi sistem pertahanan rudal musuh.

Waktu yang dibutuhkan untuk persiapan peluncuran adalah 4 hingga 16 menit. Kompleks ini dapat beroperasi pada temperatur mulai dari minus 50 derajat hingga 50 derajat Celcius.


Sistem misil balistik jarak pendek Iskander-M dirancang oleh Perusahaan Riset dan Industri Biro Desain Pembangunan mesin, dan bergabung dengan militer Rusia sejak 2006.
Misil aerobalistik Iskander-M dikendalikan sepanjang peluncuran mereka, sehingga lintasan mereka tak bisa diprediksi dan lebih sulit untuk mencegatnya. Selain itu, Iskander bisa menggunakan rudal jelajah berpresisi tinggi R-500.

Respons Atas Misil Balistik di Eropa Timur

Untuk pertama kali, Pasukan Rudal dan Staf Artileri mulai mempertimbangkan kemungkinan menempatkan sistem Iskander di Kaliningrad Oblast pada 2008 lalu, setelah Barat memutuskan untuk menempatkan sistem pertahanan misil di Polandia dan Republik Ceko, terang seorang narasumber senior pada stafnya.

 
 Menurutnya, kala itu Rusia sudah mempertimbangkan opsi untuk menempatkan brigade misil Iskander di Kaliningrad Oblast, baik lewat darat maupun laut.

“Terkait penempatan terbaru, perhatian diarahkan pada komponen taktis serta semua isu yang berhubungan dengan dukungan layanan.”

“Penting bagi kami untuk mendapat jawaban atas pertanyaan berikut: bagaimana, dalam kondisi apa, dan seberapa mampu pasukan rudal kami melakukan sejumlah misi tempur? Dalam kasus ini, penempatan brigade misil diproyeksikan di wilayah yang praktis merupakan perbatasan paling barat Rusia (Kaliningrad Oblast) untuk memaksimalkan penggunaan jangkauan efektif sistem misil balistik taktis Iskander,” terang sang narasumber.

Ia menambahkan, saat ini hanya ada dua brigade misil yang belum mendapat sistem Iskander. Ini merupakan langkah yang sangat memadai sebagai respons atas penempatan sistem misil dan pertahanan udara di Polandia, terang mantan Kepala Staf Distrik Militer Leningrad Kolonel Jenderal Sergei Kizyun.

“Terkait karakteristik Kaliningrad Oblast, terdapat cukup jarak untuk menempatkan brigade misil di sana, dan untuk melakukan manuver jika diperlukan. Sebagai tambahan, wilayah tersebut memiliki cukup banyak hutan, sehingga tentara bisa dengan mudah bersembunyi dari perangkat pengintai musuh potensial. 


Selain itu, area Rusia ini mengarah ke Laut Baltik dan banyak misi penembakan di wilayah yang bisa dilakukan bahkan tanpa melibatkan armada, misalnya dengan senjata pesisir,” terang Kizyun.

Respon Balik NATO

Menjawab manuber militer Rusia, para menteri pertahanan NATO yang berkumpul di Brussel sepakat memperkuat sistem pertahanan. NATO akan meningkatkan kapasitas militer untuk menghadapi segala bentuk ancaman.


NATO dengan dibantu Amerika Serikat, telah menempatkan sejumlah sistem pertahanan di sepanjang perbatasan Rusia, guna menghadapi kekuatan militer Moskow.
Komandan militer NATO, Jendral Philip Breedlove memperingatkan, Rusia masih mendukung gerakan separatis di Ukraina dengan memberi bantuan senjata berat dan mengijinkan kelompok bersenjata dari Rusia melewati perbatasan ke Ukraina. "Ini harus segera dihentikan", kata Breedlove.

Para menteri pertahanan NATO di Brussel sebelumnya menyetujui rencana Presiden AS Barack Obama untuk meningkatkan kapasitas militer di perbatasan NATO ke timur sebagai jawaban atas ancaman dari Rusia.

NATO akan mengerahkan lebih banyak pasukan dan pesawat pengintai untuk mengawasi situasi di kawasan krisis. Selain itu, NATO meningkatkan kesiagaan komando gabungan di front utara yang bermarkas di kota Stettin, Polandia. Komando gabungan ini terdiri dari militer Jerman, Denmark dan Polandia.

Anggaran militer harus ditingkatkan

Sekretaris Jendral NATO Anders Fogh Rasmussen mengatakan, dalam lima tahun terakhir, anggaran militer Rusia naik 50 persen, sedangkan anggaran militer NATO justru turun 20 persen. Ia menyambut rencana Amerika yang menjanjikan dana 1 miliar dollar untuk meningkatkan kapasitas militer di Polandia dan negara-negara Baltik.

Amrika Serikat ikut menempatkan Rudal Patriot di Lituania dan Polandia guna menghadapi militer Rusia.
"Amerika Serikat sudah bereaksi tegas terhadap aksi militer ilegal Rusia di Ukraina. Saya juga sangat menghargai komitmen semua 28 negara anggota NATO untuk meningkatkan kontribusi mereka menghadapi situasi ini", kata Rasmussen.

NATO kemungkinan besar akan meminta Jerman untuk meningkatkan anggaran militer secara substansial. Saat ini, anggaran militer Jerman hanya 1,3 persen dari Produk Domestik Brutto (PDB). NATO ingin anggaran itu ditingkatkan sampai 2 persen PDB.

Tapi Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen menerangkan, yang penting bukan hanya tingginya anggaran, tapi efektivitas dalam penggunaan anggaran itu. Jerman memang hanya menggunakan 1,3 persen PDB, namun diantara negara-negara Eropa, Jerman menduduki peringkat ketiga dalam anggaran militer.(ghn)

Sumber: Indonesia.rbth.com/dw.com

 http://www.gerhana85.com/




Kamis, 13 Oktober 2016

Ketegangan di Suriah Semakin Memanas, Amerika dan Rusia Terancam Perang Nuklir Terbesar.


Rudal tercepat di dunia Topol, diluncurkan dari kapal selam di Laut Barents, di lepas pantai Rusia, dan rudal lainnya ditembakkan dari sebuah situs di pulau barat laut negara Rusia.
Kantor berita yang dikelola negara RIA Novosti mengumumkan roket berkemampuan nuklir itu ditembakkan dari kapal selam Armada Pasifik di Laut Okhotsk, utara Jepang.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa latihan rudal dengan hulu ledak itu “memukul target simulasi di lapangan tembak di semenanjung Kamchatka”.

Tes rudal berkemampuan nuklir ini muncul setelah ketegangan antara Rusia dan Amerika, mencapai puncaknya atas krisis yang sedang berlangsung di Suriah.Bahkan, Rusia telah melakukan latihan dan mengumumkan kepada warga negaranya agar mempersiapkan diri untuk menghadapi perang nuklir.
Situasi semakin memanas setelah Vladimir Putin dituduh “penjahat perang” di negara yang dilanda perang – akibat dukungannya untuk Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Sebelumnya Amerika Serikat juga telah melakukan ujicoba simulasi serangan nuklir. Dua pesawat bomber B-2 milik Angkatan Udara Amerika Serikat (US Force) melakukan uji coba pengeboman di tengah gurun Nevada. Dua bom nuklir faux beberapa kali dijatuhkan dari pesawat B-2.
Tahun 2015, Angkatan Udara AS menandatangani kesepakatan dengan Northrop Grumman untuk membangun, bomber siluman bernama B-21 Raider yang akan membawa senjata nuklir. Tidak hanya itu, Angkatan Laut AS juga sedang memproses pembelian 12 kapal selam Columbia-Class baru, yang juga bisa meluncurkan rudal nuklir, untuk menggantikan Ohio-Class.
Ketegangan terus memuncak dan pemimpin Rusia telah resmi menggerakkan sistem rudal pertahanan udara dan kapal penjelajah rudal untuk menyiapkan pasukannya menghadapi peperangan yang mungkin terjadi.
Kremlin juga telah meninggalkan sejumlah kesepakatan dengan Washington, termasuk pakta perlucutan senjata untuk kedua negara adidaya, untuk menyingkirkan senjata plutonium.
Ia datang sebagai politisi dan pejabat dengan anak-anak yang belajar di Barat Rusia diberitahu untuk segera membawa mereka pulang.
Media lokal Rusia juga melaporkan bahwa kerabat lama dan warga Rusia, untuk segera kembali ke “tanah air / fatherland”.
Dan minggu lalu, Presiden Rusia Putin memerintahkan persiapan latihan perang nuklir yang melibatkan lebih dari 40 juta orang.
Pejabat negara dan media telah memperingatkan warga Rusia, bahwa AS akan melancarkan serangan habis-habisan.

Sumber : http://jakartagreater.com/
Dailystar.co.uk

Minggu, 09 Oktober 2016

Waspadai Pergerakan Militer China, Indonesia Kerahkan Ribuan Tentara ke Natuna

 Mengantisipasi pergerakan militer China di kawasan Laut China Selatan, TNI mengirimkan ribuan pasukan dan melakukan latihan militer besar-besaran ke kawasan kepulauan Natuna, yang merupakan wilayah Indonesia, yang juga diklaim China.(Foto: U.S. Navy)

Gerhana85.com - Ranai - Tindakan China dengan ikut mengaklaim sebagian perairan kepulauan Natuna sebagai wilayahnya, ditanggapi serius oleh Kementerian Pertahanan dan Markas Besar TNI. Selain membangun berbagai macam infrastruktur pertahanan seperti bandara, pelabuhan, dan lain sebagainya, TNI juga menempatkan ribuan prajurit di kawasan tersebut dalam kondisi siaga penuh.

 Guna memastikan kesiapan para prajurit dalam menjaga kedaulatan Indonesia di Natuna, Indonesia mulai menggelar latihan militer terbesar di kawasan Natuna, Laut China Selatan, sejak Selasa kemarin. Angkatan Udara Indonesia menyatakan, lebih dari dua ribu pasukan bersama pesawat-pesawat jet tempur ambil bagian dalam manuver ini.

Juru bicara militer Angkatan Uadara Indonesia, Jemi Trisonjaya, kepada Reuters, mengatakan latihan militer akan berlangsung hingga 14 hari. Pesawat-pesawat tempur yang dikerahkan dalam latihan ini adalah pesawat tempur Sukhoi SU-27/SU-30 buatan Rusia dan F-16 buatan Amerika Serikat.


 ”Kami ingin menunjukkan eksistensi kami di kawasan. Kami memiliki angkatan udara yang cukup baik untuk bertindak sebagai pencegah,” kata Jemi seperti dilansir Reuters, Rabu (5/10/2016).

China seperti diketahui mengklaim hampir seluruh kawasan kepulauan di Laut China Selatan tanpa adanya dasar hukum yang jelas. Namun, Filipina, Malaysia, Brunei, Vietnam dan Taiwan juga memiliki klaim yang saling tumpang tindih.


Indonesia bukan merupakan pihak yang terlibat dalam sengketa kepulauan di Laut China Selatan. Namun, namun kapal-kapal nelayan China dengan dikawal kapal perang China, kerap ditangkap aparat Indonesia karena masuk ke wilayah Natuna, Indonesia.

 Indonesia yang awalnya menganggap tidak akan terlibat dalam konflik tersebut, kini mulai waspada sejak China ikut memasukkan sebagian wilayah perairan Natuna kedalam peta terbaru China, dalam upaya menguasai seluruh kawasan Laut China Selatan. 

Hingga kini, China tidak juga bersedia mencabut kembali klaim wilayah tersebut, yang mengisyaratkan bahwa China memang dengan sengaja ingin menguasai wilayah Natuna dari kedaulatan Indonesia.

Sumber: Gerhana85/Reuters

Rusia Kirimkan Tambahan Misil Anti Pesawat Terbang S-300 ke Suriah, Amerika Serikat Gelisah



 Rusia mengirimkan tambahan sistem pertahanan udara S-300 ke Suriah. Langkah Rusia ini dilakukan setelah gagalnya genjatan senjata di Suriah, yang dipicu pengkhianatan Amerika Serikat dengan menyerang pasukan pemerintah Suriah.

Gunawan laruhun - Gerhana85.com - Moskow - Pertempuran di medan perang Suriah semakin memanas setelah Amerika Serikat (AS) berencana akan menyerang langsung tentara Suriah untuk melindungi para pemberontak dukungannya. Menanggapi hal ini, Rusia bergerak cepat dengan mengirimkan kembali sejumlah persenjataan canggih untuk membantu pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad.

Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pengiriman sederet peluncur rudal pertahanan udara S-300 ke Suriah. Langkah tersebut dilakukan untuk mempertahankan serta melindungi pangkalan laut dan kapal perang milik Rusia yang berbasis di Tartus, Suriah, setelah Amerika Serikat dan kelompok koalisinya semakin membanjiri organisasi ISIS dan kelompok pemberontak lainnya dengan persenjataan canggih.

Pengiriman S-300 itu dikonfirmasi langsung oleh Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov. Igor Konashenkov menambahkan, sebelum pengiriman S-300, Rusia telah mengirimkan sistem pertahanan udara lainnya ke Suriah. Pernyataan itu dikeluarkan setelah muncul pemberitaan di Fox News yang mengutip perkataan pejabat Amerika Serikat bahwa Moskow terus meningkatkan kekuatan operasi militer mereka di Suriah.


“Republik Arab Suriah menerima sistem pertahanan antipesawat S-300. Sistem ini dirancang untuk memastikan keamanan pangkalan laut di Tartus dan kapal-kapal yang bersandar di pesisir pantai. S-300 murni sistem pertahanan dan tidak menimbulkan bahaya,” ujar Konashenkov, seperti dimuat Russia Today, Rabu (5/10/2016).

Menurut seorang pejabat Amerika Serikat, sistem itu adalah model terbaru dengan nama SA-23 yang merupakan hasil modifikasi dari S-300VM. Pengerahan sistem terbaru ini dianggap meningkatkan kemampuan fasilitas anti-udara Rusia di Suriah secara signifikan

Amerika Serikat Gelisah

Tindakan Rusia dengan kembali mengirimkan tambahan sistem pertahanan udara S-300 ke Tartous dan Deir ez Zor, Suriah, benar-benar membuat Amerika Serikat meradang dan gelisah. Pasalnya, dengan persenjataan canggih tersebut, AS dan sekutu koalisinya seakan-akan sudah dikepung dan terperangkap dalam jarak tembak misil Rusia.


Sistem pertahanan udara S-300 Rusia yang telah diinstal di Suriah.
 
AS dan kelompok koalisinya juga sudah memperhitungkan bahwa Suriah akan menggeser sejumlah sistem S-300 ke sejumlah lokasi strategis, setidaknya ada tiga skenario penempatan sistem itu yang mungkin sudah disusun di Suriah. Dua lokasi pertama kemungkinan besar adalah di bandara Bassel Al Assad dan Masyaf, sementara yang ketiga dipredksi di daerah pegunungan Baniyas.

Jika ditempatkan di tempat yang cukup tinggi, radar sistem itu akan dapat melihat objek di seluruh permukaan gunung. Dengan demikian, kemungkinan sistem pertahanan udara Rusia dapat menembus pengamatan hingga Dier Ezzor, daerah medan perang yang kian memanas. Berlokasi sekitar 434,5 kilometer di timur Damaskus, Deir ez Zor terletak sangat dekat dengan wilayah kekuasaan ISIS.


 Namun seorang pejabat AS lainnya menganggap kelompok pemberontak yang didukung oleh negaranya kini masih cukup kuat dengan personel sebanyak 100 ribu sehingga kemungkinan gempuran Rusia dan Suriah tidak akan berhasil. 
 Daya jangkau sistem pertahanan udara Rusia yang telah dipasang di sejumlah pangkalan militer di Suriah. Kecanggihan sistem senjata ini akan mampu dengan efektif melindungi pasukan militer pemerintah Suriah dari ancaman serangan pesawat tempur Amerika Serikat dan koalisinya.

Beberapa pejabat senior Pentagon menegaskan mereka tidak akan mengambil langkah militer terkait tindakan Rusia tersebut. Namun, sejumlah pejabat Kementerian Luar Negeri AS dan intelijen tak menutup kemungkinan adanya potensi pergerakan untuk menekan Rusia.

Operasi militer Rusia via udara di Suriah dilakukan sebagai bentuk dukungan untuk Presiden Bashar al-Assad. Sedangkan via darat, pasukan militer Suriah melawan kelompok pemberontak di kota Aleppo.

Rusia sebelumnya sudah mengirim sistem pertahanan rudal terbaru S-400 ke Pangkalan Udara Khmeimim di Suriah pada November 2015. Pengiriman dilakukan sebagai bagian peningkatan keamanan setelah ditembak jatuhnya pesawat bomber Su-24 pada 24 November 2015 oleh Angkatan Udara Turki. 


Selain mengoperasikan fasilitas angkatan laut di Tartus, Rusia juga memiliki pangkalan udara di luar kota Latakia, Suriah. Pangkalan udara itu kini menjadi markas pesawat-pesawat perang Rusia yang melakukan pengeboman di Suriah untuk mendukung rezim Assad. 


 Sumber:http://www.gerhana85.com/

Kamis, 06 Oktober 2016

Profil Lengkap Sang ketua MPR RI ZULKIFLI HASAN 2014 - 2019

Dr.(HC). H.
Zulkifli Hasan
S.E., M.M.
Foto resmi sebagai Ketua MPR
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia ke-15
Petahana
Mulai menjabat
8 Oktober 2014
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Joko Widodo
Wakil Mahyudin
E.E. Mangindaan
Hidayat Nur Wahid
Oesman Sapta Odang
Didahului oleh Sidarto Danusubroto
Menteri Kehutanan Indonesia ke-10
Masa jabatan
22 Oktober 2009 – 1 Oktober 2014
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Didahului oleh Malem Sambat Kaban
Digantikan oleh Chairul Tanjung (Plt.)
Ketua Umum Partai Amanat Nasional ke-4
Petahana
Mulai menjabat
1 Maret 2015
Didahului oleh Hatta Rajasa
Informasi pribadi
Lahir 17 Mei 1962 (umur 54)
Bendera Indonesia Penengahan, Lampung Selatan, Lampung, Indonesia
Kebangsaan Bendera Indonesia Indonesia
Partai politik Logo Partai Amanat Nasional.jpg Partai Amanat Nasional
Suami/istri Soraya
Relasi Zainudin Hasan (adik)
Anak Futri Zulya Savitri
Zita Anjani
M. Farras Nugraha
M. Rafi Haikal
Alma mater Universitas Krisnadwipayana
Sekolah Tinggi Manajemen PPM
Profesi Politikus
Agama Islam
Media sosial
Situs web www.zulhasan.com
Dr.(HC). H. Zulkifli Hasan, S.E., M.M. (lahir di Lampung, 17 Mei 1962; umur 54 tahun) adalah politikus yang menjabat Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) menggantikan Sidarto Danusubroto sejak 8 Oktober 2014 untuk periode 2014 2019[1][2]. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Menteri Kehutanan Republik Indonesia menggantikan Malem Sambat Kaban, yaitu sejak 22 Oktober 2009 hingga 1 Oktober 2014[3]. Pada masa jabatannya sebagai MENHUT RI, ia telah dua kali menerima gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa), yaitu yang pertama untuk bidang Administrasi Publik dari Sejong University (Seoul, Korea) dan yang kedua untuk bidang Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dari Universitas Negeri Semarang (Semarang, Indonesia)[4]. Selama tahun 2004-2009, ia berkiprah di lembaga legislatif sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)[5] dan selama tahun 2005-2010, ia memegang jabatan internal partai sebagai Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN)[6].
Zulkifli Hasan menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 53 Jakarta pada tahun 1982[7]. Selanjutnya, ia mengambil program sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana dan mendapat gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1996[7]. Ia kemudian mengambil program pasca sarjana di Sekolah Tinggi Manajemen PPM dan mendapat gelar Magister Manajemen pada tahun 2003[7]. Di awal masa jabatannya sebagai Ketua MPR RI, ia mengemban tugas menyelenggarakan pelantikan presiden-wakil presiden untuk masa pemerintahan 2014-2019 di tengah situasi politik yang penuh ketegangan[8]. Dalam persiapan jelang pelantikan tersebut, dirinya berkomitmen untuk dapat menyelenggarakan pelantikan dengan baik dan akan mengupayakan kehadiran semua pihak, termasuk Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa selaku calon presiden dan calon wakil presiden yang menjadi pesaing pasangan pemenang, Joko Widodo dan Jusuf Kalla[9][10]. Ia berhasil melaksanakan tugasnya itu dengan baik dan pelantikan berlangsung damai[11].

Daftar isi

Kehidupan

Masa kecil

Zulkifli Hasan, lahir dari pasangan Hasan dan Siti Zaenab[12]. Keluarganya memperoleh penghidupan dengan bertani. Semasa kecilnya, ia hidup dalam kesulitan ekonomi[12] di daerah Lampung Selatan[13], ia pun sudah dididik untuk bekerja keras dengan berjualan telur[12]. Saat ia baru tamat SD, tepat berusia 13 tahun, ia dan ayahnya dari Desa Pisang, Penengahan merantau ke Tanjungkarang. Disana, ia didaftarkan di Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) oleh ayahnya, walaupun hal tersebut bertolak belakang dengan keinginannya[12][14]. Masa kecil pria yang akrab disapa Zul atau Bang Zul ini banyak dihabiskan di kampung halamannya, itu sebabnya kedekatan emosionalnya dengan masyarakat disana masih erat[15]. Sampai hari ini, jika terjadi musibah disana, ia segera hadir untuk membantu[15].

Jelang perantauan

Selama menempuh pendidikan di PGAN, Zul menetap indekos[15]. Saat memasuki akhir tahun ajaran baru bagi sekolah umum, tepatnya pada tahun keempatnya di PGAN, Zul memilih untuk berhenti. Tanpa sepengetahuan orang tua, Zulkifli mengikuti ujian Madrasah Tsanawiah dan lulus. Ia kemudian tidak melanjutkan studinya di PGAN melainkan mendaftarkan diri di SMAN Tanjungkarang dan diterima[15]. Hingga pada bulan keempat, ayahnya mengetahui perbuatannya dan memaksanya keluar dari sekolah. Akhirnya, berbekal izin dan sedikit uang dari ibunya, Zul memutuskan untuk pergi merantau ke Jakarta.

Masa-masa awal perantauan

Zul melanjutkan hidupnya di ibu kota tanpa memiliki kenalan sebelumnya atau pun sanak saudara. Ia kemudian melanjutkan sekolahnya di SMAN 53 Jakarta. Di Jakarta, ia memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan berganti-ganti pekerjaan, dari mulai tukang cuci taksi hingga berjualan minuman[12]. Ia lulus SMA dengan prestasi nilai akhir terbaik se-angkatan[12]. Setelah kelulusannya, ia mulai menekuni profesi sebagai pedagang[15]. Pengalamannya sebagai pedagang itu lah yang mengasah kemampuannya dalam berbisnis[15]. Ia pun kuliah sambil berbisnis hingga bisnisnya menuai keberhasilan[16].

Setelah meraih kesuksesan

Adik Zul, yang pernah menjabat wali kota Bengkulu pada tahun 2013[17], Helmi Hasan, menganggap Zul tidak hanya sebagai seorang kakak tetapi juga sebagai orang tua yang harus dipatuhi dan dihormati[17]. Selain Helmi, Zul juga memiliki adik yang bernama Zainudin Hasan[18]. Bersama adik-adiknya, ia mendirikan Yayasan Insan Cendikia Kalianda Lampung Indonesia yang dalam perkembangannya membangun sebuah sekolah gratis bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di Lampung, bernama SMA Kebangsaan[18].
Zul suatu kali melakukan kunjungan ke Lembaga Pendidikan Insani (LPI), yaitu lembaga pendidikan yang biaya operasionalnya diambil dari sumbangan donatur para pembayar zakat, infaq, dan shodaqoh di Dompet Dhuafa[13]. Ia memotivasi siswa-siswi disana dengan berpesan: "Kalau saya yang semasa kecil hanya berbekal makan telur bisa jadi menteri, kalian yang makan ayam berarti harus bisa jadi presiden”[13].

Pendidikan

Perjalanan mengenyam pendidikan ia mulai pada tahun 1969 di sekolah dasar di Desa Pisang, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan. Ia menyelesaikan jenjang Sekolah Dasar pada tahun 1975[7][19]. Setelah itu, Zulkifli Hasan dibawa ayahnya ke Kota Tanjung Karang, ibukota Bandar Lampung, untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang Sekolah Menengah Pertama di PGAN (Pendidikan Guru Agama Negeri) Tanjung Karang[20][21][22][23]. Setelah 4 tahun ia mengenyam pendidikan agama yang setingkat dengan SMP, Zulkifli Hasan secara diam- diam meninggalkan kampung halamannya di Lampung dan merantau ke Jakarta untuk bersekolah di SMA Negeri 53 Jakarta[12]. Setelah ia lulus SMA tahun 1982, ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana (Unkris), Jakarta dan membiayai kuliahnya secara mandiri[12]. Setelah lulus jenjang S1 pada tahun 1996, ia kemudian bekerja pada beberapa lembaga[24]. Beberapa tahun kemudian, ia melanjutkan pendidikannya di Magister Manajemen Sekolah Tinggi Manajemen PPM, Jakarta dan lulus pada 2003[7][24][25].

Wirausaha

Merantau ke Jakarta

Kehidupan Zulkifli Hasan yang lahir dan dibesarkan di tengah keluarga petani menjadi motivasi baginya untuk meraih kesuksesan. Ia pada awalnya secara diam-diam meninggalkan kediamannya di Lampung untuk merantau ke Jakarta seorang diri setelah ia lulus SMP. Dalam sebuah acara temu media pada hari Kamis, 22 Januari 2015, ia mengutarakan kepada Kompas.com: “Saya itu dulu diarahkan orang tua menjadi seperti Buya Hamka. Tapi saya menolak. Saya ingin merantau ke Jakarta”[12]. Ia menyambung hidup dengan berganti-ganti pekerjaan, dari tukang cuci taksi hingga menjual minuman. Setelah lulus SMA, ia memutuskan untuk mencoba peruntungannya dengan menjual panci door to door[12][26].

Berhenti jadi PNS dan berwirausaha

Sebelum merambah kesuksesannya di dalam dunia politik, Zulkifli Hasan adalah seorang PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang beralih profesi menjadi seorang wirausahawan. Zulkifli Hasan yang ketika itu sudah berada dalam kondisi finansial yang cukup stabil, setelah bekerja sebagai PNS, memilih untuk berhenti dan bertekad untuk memulai usaha sendiri[27]. Dalam sebuah wawancara setelah acara pelatihan wirausaha muda, Zulkifli Hasan mengatakan pada Detik.com: “Saya teringat benar perkataan ayah saya untuk jangan terus menjadi follower (pengikut) tetapi harus berani menjadi pemimpin meskipun dimulai dari sesuatu yang kecil. Sejak itulah saya putuskan berhenti jadi PNS. Meskipun dicibir teman-teman kalau saya sudah ‘miring’ (stress) keluar PNS, tapi karena saya bertekad untuk menjadi yang memimpin sekaligus mendapatkan penghasilan besar, saya acuhkan"[28][29].
Usaha yang ia rintis pun satu persatu menuai hasil, terbukti dari deretan perusahaan yang pernah ia pimpin, yaitu[7][30]:
  • Presiden Direktur PT Batin Eka Perkasa, Jakarta (1988-2004)
  • Presiden Direktur PT Panamas Mitra Inti Lestari, Jakarta (1997-2004)[3]
  • Presiden Direktur PT Sarana Bina Insani, Jakarta (2000-2004)
  • Komisaris PT Hudaya Safari Utama, Jakarta (2000-2006)
  • Komisaris Utama PT Batin Eka Perkasa, Jakarta (2004-2005)

Program-program wirausaha

Setelah mulai berkarier di politik, termasuk menjabat menjadi DPP PAN dan Menteri Kehutanan, ia tidak sepenuhnya meninggalkan dunia wirausaha. Ia menjadi motivator di berbagai kesempatan bagi para pemuda dan masyarakat luas, khususnya di Sumatera, untuk membuka wirausaha dan menciptakan lapangan kerja baru[31]. Menurutnya, potensi anak negeri dalam membangun ekonomi Indonesia menjadi cikal bakal majunya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada masa depan[29][32]. Tak heran, ia memberi perhatian khusus dengan memberi banyak bantuan yang ia sertakan dalam banyak program kerja bersama dengan masyarakat lokal, seperti program dari PAN yang dikenal dengan sebutan MAPAN (maju bersama PAN). Di dalam program tersebut, ia berkontribusi dengan memberikan modal usaha dan pelatihan bagi wirausaha muda di Sumatera Utara[28][31].

Politik

Ketua Lembaga Buruh Tani dan Nelayan PWM DKI (2000-2005)

Zulkifli Hasan menorehkan kesuksesannya tidak hanya di dunia wirausaha, melainkan juga politik.  Ia tercatat mengawali karier di dunia politik sebagai Ketua Lembaga Buruh Tani dan Nelayan PWM DKI pada tahun 2000 sampai tahun 2005[33]. Sebelum akhirnya menduduki posisi tersebut, ia pernah menjadi Ketua Pengurus Wilayah Lembaga Buruh Tani dan Nelayan Provinsi Lampung, Wakil Ketua Paguyuban Masyarakat Lampung Sai, serta deklarator Ikatan Pemuda Lampung di Jakarta[24].

Ketua Departemen Logistik DPP PAN (2000-2005)

Perkembangan kariernya di dunia politik berjalan baik. Dalam perkembangannya, ia menduduki sejumlah posisi struktural di partai yang menaunginya. Ia dipercaya untuk menjabat sebagai ketua Departemen Logistik di DPP PAN periode 2000-2005. Posisi itu yang akhirnya mengantar Zulkifli Hasan menjadi Wakil Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional di Dewan Perwakilan Rakyat RI[34].

Anggota DPR RI dan PAN (2004-2009)

Zulkifli Hasan diamanahkan menjadi Ketua Fraksi PAN DPR RI periode 2004-2009[3]. Pada saat itu, ia berada di dalam Komisi VI DPR yang membidangi perhubungan dan infrastuktur[35]. Kontribusinya dapat dilihat pada tahun 2008 di mana ia terpilih sebagai Ketua Pansus Hak Angket terkait kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM. Pemilihan dilakukan melalui pemungutan suara di Ruang KK I, Gedung DPR pada hari Rabu siang, 9 Juli 2008. Zulkifli Hasan meraih 28 suara dari 48 anggota pansus yang hadir. Empat kandidat lainnya adalah Bambang Wuryanto (PDI-P, 18 suara), Efiardi Asda (PPP, 0 suara), Sutan Bhatoegana (Demokrat, 0 suara), dan Ir. H. Azhar Romli (0 suara)[36].

Sekjen Dewan Pimpinan Pusat PAN (2005-2010)

Terpilihnya Zulkifli Hasan sebagai Sekjen PAN

Karier politik Zukifli Hasan di dalam internal PAN berkembang positif. Zulkifli Hasan termasuk salah satu dari tim kepengurusan DPP PAN 2005-2010. Pada saat itu, tim formatur yang menyusun kepengurusan DPP PAN 2005-2010 diketuai oleh Ketua Umum terpilih Soetrisno Bachir[37]. Saat mengumumkan kepengurusannya, disepakati bahwa kepengurusan DPP PAN menjadi berjumlah 45 orang dari sebelumnya yang hanya 40 orang[37]. Zulkifli Hasan kemudian ditetapkan sebagai Sekretaris Jenderal pada rapat maraton formatur pada tanggal 11 April 2005[38].

Zulkifli Hasan mendapatkan Kadarman Award

Usahanya di dunia politik untuk memperbaiki kepemimpinan dalam partai politik menuai hasil. Pada tanggal 26 Juli 2007, Sekolah Tinggi Manajemen Pusat Pelatihan Manajemen (ST-PPM) menganugerahkan “Kadarman Award” kepada Zulkifli Hasan[39]. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Ketua ST PPM, Ir. Sulistio Ruslia, di Gedung Dhanapala Komplek Departemen Keuangan Jakarta Pusat[39]. Zulkifli mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Detik di Gedung DPR, "Ini sesuatu yang luar biasa. Apalagi ini diberikan bagi parpol. Kita tahu parpol, anggota DPR sedang mendapat sorotan negatif dari publik"[39].

Ketua Umum PAN

Kongres PAN

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PAN Yandri Susanto menegaskan, menetapkan akan menggelar Kongres PAN akan dimulai pada 28 Februari hingga 2 Maret 2015[40]. Kongres ini diadakan untuk memperebutkan kursi ketua umum yang saat ini masih dijabat Hatta Rajasa[41]. Ketua DPP PAN Tjatur Sapto Edy, mengakui adanya tiga kader yang muncul jelang Kongres[41]. Mereka adalah Ketua Umum PAN 2010-2015 Hatta Rajasa, KetuaMajelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan, dan Wakil Ketua Umum PAN 2010-2015 Dradjad Wibowo[42].
Zulkifli Hasan secara resmi mendeklarasikan diri menjadi calon ketua umum PAN pada hari Senin, 19 Januari 2015 di Surabaya[43].  Menurut Ketua Majelis Pertimbangan Barisan Muda PAN, Hanafi Rais, dalam sebuah wawancara dengan CNN Indonesia, ada beberapa gagasan yang disampaikan Zulkifli sebagai calon ketua umum saat deklarasi[43]. Gagasan tersebut di antaranya adalah pertama, ingin lebih fokus pada kerja politik untuk membela kepentingan masyarakat yang diwakilinya; Kedua, mengenai pengkaderan partai yang tidak lagi diselenggarakan untuk kepentingan nyaleg, di mana Zulkifli Hasan berharap harus ada kesinambungan pencalegan bagi semua kader PAN; Ketiga, perubahan sistem dalam penentuan pimpinan pengurus daerah dan calon kepala daerah, di mana jika sebelumnya Dewan Pimpinan Pusat PAN berperan penuh dalam menentukan pimpinan dewan daerah dan calon kepala daerah, ia berniat untuk memberikan wewenang penuh kepada pengurus daerah untuk memutuskan; serta gagasan yang terakhir, yaitu mengenai peningkatan kinerja pelayanan kepala daerah yang ia harapkan dapat menjadi lebih mudah ditemui dan diajak berkomunikasi, baik langsung ataupun tidak langsung, oleh kader-kader dari daerah.
Pada 1 Maret 2015, Zulkifli Hasan terpilih sebagai Ketua Umum PAN periode 2015 - 2020, menggantikan Hatta Rajasa[44]. Ia terpilih di Kongres PAN yang diadakan di Bali, melalui pemungutan suara dan memperoleh 292 suara, sedangkan lawannya, Hatta Rajasa hanya mendapat 286 suara[45][46].

Opini publik terkait Zulkifli Hasan menjadi calon Ketua Umum PAN

Banyak opini yang muncul mengenai Zulkifli Hasan pasca deklarasinya untuk maju menjadi Calon Ketua Umum PAN, di antaranya adalah pendapat Taslim Chaniago, politisi muda PAN. Ia menilai Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dinilai layak menjadi Ketua Umum PAN[47]. Taslim dalam sebuah wawancara dengan Covesia mengatakan, "Tradisi di PAN ketua umum itu cuma satu periode saja, nah, sekarang Zulkifli Hasan sangat layak untuk pimpin PAN”. Taslim menambahkan, jenjang Zulkifli Hasan di PAN juga sudah sangat lengkap, dimulai dari Ketua Departemen, Sekjen, Waketum, Ketua Fraksi PAN DPR, hingga menjadi menteri[47].
Selanjutnya, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PAN Yahdil Abdil Harahap, menyebutkan dalam sebuah wawancara, peluang Zulkifli Hasan menjadi ketua umum PAN sangat besar apabila dibandingkan dengan Hatta Rajasa dan Drajad Wibowo. Yahdil menyatakan, "Kalau ketum ya Bang Zul (Zulkifli Hasan). Dukungan ke Bang Zul kuat. Hampir sebagian DPW dan DPD menginginkan Bang Zul, hampir 80 persen"[48].
Hanafi Rais, politisi PAN, juga menjagokan Zulkilfi Hasan[49]. Ia mengungkapkan salah satu faktor yang melatarbelakangi keberpihakannya, yaitu PAN memiliki tradisi ketua umum satu periode saja. PAN, menurutnya, membutuhkan sosok pemimpin partai yang merepresentasikan regenerasi dan membawa gagasan pembaharuan."Sejauh ini, dua hal tersebut ada pada Pak Zulkifli Hasan," tutur Hanafi dalam sebuah wawancara pada hari Rabu, 7 Januari 2015[49].
Dukungan penuh juga hadir dari 22 DPD PAN Kabupaten Sulawesi Selatan yang membentuk forum DPD[50]. Andi Irwandi Natsir selaku Koordinator Forum DPD PAN se-Sulsel menyatakan Zulkifli Hasan layak dapat kesempatan memimpin PAN[51]. Ia mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Tribunnews, "Tidak usah dipertanyakan lagi, menjadi pimpinan MPR RI adalah bukti nyata dari itu.” Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN se-Sumatra Barat menyatakan komitmen mendukung Zulkifli Hasan menjadi ketua umum partai periode 2015-2020[52].
Wakil Sekjen DPP PAN yang juga anggota tim sukses Zulkifli Hasan, Teguh Juwarno, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Sindo pada 21 Januari 2015 bahwa pihaknya akan segera mengusulkan kepada steering committee (SC) kongres untuk membentuk Komite Etik dan menjelaskan, “Salah satu tugas Komite Etik tersebut untuk mengawasi proses di kongres agar tidak dinodai praktik politik uang”[53].
Mantan Ketua Umum PAN, Sutrisno Bachir, dalam Konsolidasi Pemenangan Zulkifli Hasan di Yogyakarta, mengatakan bahwa Bang Zul merupakan orang yang ideologis. Dia berkata, "Zulkifli Hasan tidak berada di bawah ketiak partai lain."[54]

Menteri Kehutanan Republik Indonesia (2009-2014)

2009 - Awal kepemimpinan

Karier Zulkifli Hasan di bidang politik semakin bersinar dengan terpilihnya ia sebagai Menteri Kehutanan Republik Indonesia (MENHUT RI) dalam Kabinet Indonesia Bersatu II dibawah kepemimpinan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono[55][56]. Ia dilantik bersama dengan 33 orang menteri lainnya dan 2 orang pejabat setingkat menteri di Ruang Credential, Istana Merdeka pada hari Kamis, 22 Oktober 2009, tepat pukul 13.30 WIB[57]. Setelah pelantikan resmi dilangsungkan, pada sore harinya ia menghadiri serah terima jabatan bersama dengan MENHUT RI sebelumnya, Malem Sambat Kaban di Departemen Kehutanan RI yang dihadiri oleh seluruh pegawai KEMENHUT RI[58].

2010 - RENSTRA (Rencana Strategis)

Pada tahun 2010, Zulkifli Hasan sebagai Menteri Kehutanan bersama tim membuat Rencana Strategis (RENSTRA) dan mengeluarkan 8 kebijakan untuk mencapai visi Kementrian Kehutanan 2009-2014 dalam penyelenggaraan pembangunan kehutanan, yaitu “Hutan Lestari untuk Kesejahteraan Masyarakat yang Berkeadilan”. Kebijakan tersebut terdiri atas[59]:
  1. Pemantapan kawasan hutan;
  2. Rehabilitasi hutan dan peningkatan daya dukung DAS;
  3. Pengamanan hutan dan pengendalian kebakaran hutan;
  4. Konservasi keanekaragaman hayati;
  5. Revitalisasi pemanfaatan hutan dan industri kehutanan;
  6. Pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan;
  7. Mitigasi dan adaptasi perubahan iklim sektor kehutanan; serta
  8. Penguatan kelembagaan kehutanan.
Salah satu peraturan penting yang dikeluarkan kementerian terkait realisasi RENSTRA adalah kewajiban reboisasi yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.10/2010 tentang Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan pada Pelaku Usaha Pertambangan dan Perkebunan[60]. Payung hukum itu mewajibkan para pelaku usaha non-kehutanan di atas hutan konversi dan hutan produksi untuk menyiapkan lahan guna reboisasi di luar areal konsesi mereka dengan perbandingan 1:2[61]. Menegaskan komitmennya yang tinggi menuju kepada realisasi visi KEMENHUT secara konstitusional, Zulkifli Hasan mengatakan bahwa segala bentuk pelanggaran terhadap legislasi yang ada akan dipidanakan[61].
Di samping kebijakan-kebijakan yang merujuk kepada visi, KEMENHUT di bawah kepemimpinan Zulkifli Hasan juga membuat program kerja responsif, salah satunya program rehabilitasi lereng Gunung Merapi[62] pasca meletusnya gunung tersebut pada bulan Oktober tahun 2010[63]. Dalam program tersebut, bukan hanya Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) yang direhabilitasi, melainkan juga lingkungan permukiman warga di sekitarnya[64]. Pada kesempatan itu, ia juga merekomendasikan Pemerintah Daerah (PEMDA) setempat untuk memasukkan kawasan hutan hingga radius 4-6 kilometer di lereng Merapi ke dalam bagian TNGM dan tidak dijadikan kawasan hunian guna antisipasi bencana berikutnya[65].

2011 - Hutan Edukasi

Selama tahun kedua kepemimpinannya, ia membawa KEMENHUT menjadi institusi pemerintahan yang lebih produktif dengan mengeluarkan 2 program kerja yang menyasar kepada pertumbuhan pertanian dan pengembangan pendidikan lingkungan. Yang pertama adalah dipermudahnya prosedur permohonan pembangunan Kebun Bibit Rakyat (KBR)[66] yang merupakan program utama KEMENHUT RI sejak 2010[67] dan dimasukkan ke dalam anggaran tahunan[68]. Yang kedua adalah program Hutan Edukasi[69], di mana program ini melibatkan pelajar dan mahasiswa[70] dan bertujuan membentuk kawasan hutan bersifat lebih edukatif sehingga dapat dijadikan sarana pendidikan lingkungan. Di dalam program ini, pelajar dan mahasiswa melakukan kunjungan studi ke kawasan hutan yang beragendakan observasi dan menanam pohon.
Pada 31 Maret 2011, Zulkifli Hasan dinobatkan sebagai salah satu dari tujuh Tokoh Perubahan Republika 2010[71]. Penganugerahan ini didasarkan atas penilaian bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menggerakkan masyarakat, memiliki visi ke depan, dan mempunyai keyakinan dan kemampuan untuk mewujudkannya, serta kriteria yang paling penting adalah apa yang mereka lakukan memiliki dampak yang besar terhadap masyarakat[72]. Zulkifli Hasan dinilai telah berhasil mengajak masyarakat untuk berhenti melakukan penebangan liar dan menggalakkan penghijauan, termasuk menanam pohon[73].

2012 - Moratorium Izin Pemanfaatan Hutan

Pada tahun ketiganya menjabat sebagai MENHUT RI, Zulkifli Hasan membuat suatu program yang cukup populer hingga hari ini, yaitu Gerakan Penanaman Satu Miliar Pohon[74], di mana program ini melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk korporasi[75] masyarakat adat, pemerintah, bahkan militer[76]. Di samping itu, Zulkifli Hasan pada tahun yang sama mengeluarkan Moratorium Izin Pemanfaatan Hutan yang ia sebut sebagai kebijakan andalan KEMENHUT pada tahun itu, di mana moratorium tersebut dicanangkan mampu menyelamatkan lahan seluas 64 juta hektar di seluruh Indonesia[77]. Dalam sebuah wawancara, Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa laju deforestasi dan degradasi hutan di Indonesia berhasil ditekan secara signifikan melalui kebijakan moratorium tersebut. Melalui kebijakan itu pula kawasan konservasi hutan dapat terjaga dengan lebih baik. Zulkifli Hasan menuturkan dalam sebuah wawancara, “Jika kita lihat dari tahun 1996 sampai dengan 2003, laju deforestasi mencapai 3,5 juta hektar rata-rata per tahun, namun saat ini menjadi 450 hektar saja. Ini artinya, deforestasi tinggal 15%”[78].

2013 - Sosialisasi pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS)

Pada hari Kamis, 21 Februari 2013, KEMENHUT RI melakukan sosialisasi kebijakan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Aceh. Zulkifli Hasan percaya bahwa sosialisasi kebijakan merupakan bagian penting dalam proses implementasi kebijakan. Sosialisasi ini dilakukan kepada berbagai pemangku kepentingan di Provinsi Aceh yang dimaksudkan untuk menyamakan persepsi dan interpretasi terkait kebijakan tersebut[79].

2014 - Mengakhiri jabatan

Dalam satu tahun menjelang akhir masa jabatannya sebagai MENHUT RI, Zulkifli Hasan kembali membuat sebuah program yang baik kebermanfaatan maupun jangkauan partisipasinya dapat dirasakan oleh banyak pihak, yaitu OTOT (One Ticket One Tree)[80]. KEMENHUT bekerjasama dengan PT Garuda Indonesia untuk mewujudkan program tersebut, yaitu penanaman satu pohon untuk setiap tiket pesawat yang terjual. Dari konsepnya tampak bahwa program ini melibatkan korporasi juga masyarakat sebagai konsumennya. Sedangkan manfaatnya mewujud dalam Indonesia yang lebih hijau dan tentu lebih baik bagi kesehatan rakyatnya[81].
Dengan deretan kebijakan yang oleh banyak pihak dinilai pro lingkungan dan rakyat, Zulkifli Hasan menerima sebuah penghargaan di akhir masa jabatannya, yaitu Lifetime Achievement Award dari La Trofi, penggagas Indonesia Green Award. Penghargaan tersebut diterimanya pada hari Rabu, 18 Juni 2014, di Hotel Indonesia Kempinsky, Jakarta[82]. Pihak La Trofi mengaku memberikan penghargaan tersebut sebagai bentuk apresiasi atas kerja yang luar biasa kontributif terhadap penyelamatan dan pelestarian lingkungan di Indonesia serta kinerjanya di KEMENHUT yang transparan dan selalu melibatkan masyarakat.
Zulkifli Hasan juga menerima sejumlah penghargaan lainnya. Yang pertama, sebelum penghargaan dari La Trofi, yaitu pada 21 April 2014, ia menerima Bhumandala Award dari Badan Informasi Geospasial atas dedikasinya dalam mengimplementasikan informasi geospasial kehutanan yang bermanfaat bagi pembangunan bangsa dan turut serta menyelamatkan Bumi dengan informasi Geospasial[83]. Yang kedua, dalam sebuah acara Tiger Conservation Awards pada Rabu, 16 Juli 2014, ia menerima penghargaan Tiger Champion Award dari Panthera. Penghargaan ini diberikan kepada orang-orang yang berfokus dan berjasa dalam usaha pelestarian harimau Indonesia, khususnya di Pulau Sumatera[84][85]. Yang terakhir adalah penghargaan tanda penghormatan yang diberikan oleh kepala negara kepada seseorang yang dinilai mempunyai jasa besar terhadap bangsa dan negara[86][87]. Zulkifli Hasan, pada hari Rabu, 13 Agustus 2014, menerima penghargaan tersebut, yaitu Bintang Jasa Mahaputra Adipradana, dari Presiden Republik Indonesia pada saat itu, Soesilo Bambang Yudhoyono.

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (2014-2019)

Pelantikan Presiden-Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla

Sifat menjunjung persatuan tampak dari bagaimana Zulkifli Hasan melaksanakan tugas pertamanya, yaitu menyelenggarakan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih[88]. Tugas tersebut tidak lah mudah mengingat tegangnya situasi politik nasional pasca Pilpres yang memecah aktor politik dan konstituen atau simpatisan mereka ke dalam dua kubu, yaitu Koalisi Merah Putih (KMP) yang mengusung pasangan calon presiden-wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang mengusung calon presiden-wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla[89][90]. Ia bertekad mempersatukan koalisi-koalisi di dalam pemerintahan demi tercapainya tujuan bersama yaitu kemajuan bangsa[91]. Ia pun mengupayakan kehadiran semua pihak, baik pada tataran anggota fraksi dan DPD[92] hingga pihak-pihak yang secara langsung berhelat di Pilpres[9]. Pada akhirnya, ia berhasil mengajak semua pihak untuk mendukung jalannya pelantikan secara baik dan damai[93][94].

Konsolidasi KMP dan KIH di DPR

Ketegangan antara KMP dan KIH belum juga berakhir meskipun telah menunjukkan kondisi positif di dalam sidang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih. Zulkifli Hasan sebagai Ketua MPR RI tidak duduk memangku tangan, ia turut berperan langsung dalam mengkonsolidasi kedua kubu. Dalam sebuah wawancara pada tanggal 1 November 2014, ia menegaskan dirinya berupaya menyatukan anggota parlemen terlepas dari koalisi yang melatarbelakangi mereka dengan banyak melakukan dialog dan lobi di mana ia selalu menitikberatkan musyawarah mufakat[95]. Ia pun memastikan bahwa tidak lebih dari dua minggu, konflik di parlemen yang pada puncaknya melahirkan DPR tandingan tersebut akan berakhir dan kembali kepada persatuan Indonesia[96].

Perspektif terhadap ISIS dan Bentrokan TNI-POLRI di Batam

Pada bulan-bulan pertama menjabat sebagai Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan dihadapkan pada permasalahan yang berpotensi memecah belah bangsa, yaitu terorisme. Berkembangnya gerakan Islamic States of Iraq and Syria(ISIS) ia yakini berbahaya bagi kesatuan bangsa. ISIS, menurutnya, sangat tidak merepresentasikan ajaran Islam, namun gerakan tersebut membawa nama Islam. Maka, gerakan tersebut berpotensi merusak persatuan di tengah masyarakat plural seperti Indonesia yang terdiri dari berbagai macam kepercayaan dan agama[97]. Indonesia, dengan 4 Konsensus Dasar Bernegara, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI, harus mampu melawan arus perpecahan dan menjaga nasionalisme dalam pribadi masing-masing untuk membentuk ikatan yang kuat bersama-sama[97].
Selain menanggapi terorisme, Zulkifli Hasan juga menyampaikan pandangannya terkait bentrok antara TNI dan POLRI belatar belakang isu kesejahteraan anggota[98] yang terjadi di Batam pada hari Rabu, 19 November 2014. Dirinya berharap konflik tersebut dapat segera diselesaikan, karena masalah tersebut dapat menjadi ancaman bagi persatuan bangsa dan negara, serta dapat mengganggu stabilitas politik nasional. Ia menuturkan bahwa jika permasalahan tersebut tidak diselesaikan segera, masyarakat akan menirunya[99]. Ia berharap lembaga pemerintahan dapat menjadi contoh bagi masyarakat dalam menegakkan nilai-nilai kebangsaan, salah satunya persatuan dan kesatuan. Untuk itu, ia sempat mengutarakan himbauan untuk anggota pemerintah dapat meninggalkan ego pribadi dan berfokus pada kesamaan tujuan mewujudkan visi dan misi untuk Indonesia yang lebih baik sejalan dengan apa yang ia sampaikan dalam sebuah acara peringatan Hari Pahlawan mengenai pentingnya meneladani sifat nasionalis para pahlawan[100][101].

Kunjungan Zulkifli Hasan ke perbatasan Lintas Batas Malaysia

Pada tanggal 27 November 2014, Zulkifli Hasan melakukan kunjungan ke daerah perbatasan untuk menampung aspirasi[102]. Zulkifli Hasan beserta wakil-wakilnya mengunjungi daerah Pos Perbatasan Lintas Batas (PPLB) Indonesia-Malaysia di Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat[103]. Kepala Biro Sekretariat Pimpinan MPR RI Tugiyana menuturkan bahwa delegasi pimpinan MPR RI dipimpin Zulkifli Hasan selaku ketua dan didampingi empat wakilnya, yakni Mahyudin, E.E. Mangindaan, Hidayat Nur Wahid, dan Oesman Sapta Odang[104]. Selain Pimpinan MPR, hadir pula anggota Komisi II DPR RI dan sejumlah perwakilan kementerian[105].
Kedatangan rombongan tersebut disambut oleh Gubernur Kalimantan Barat Cornelis dan Bupati Sanggau Paolus Hadi[102]. Setelah disambut upacara adat, rombongan MPR melanjutkan perjalanan ke pos penjagaan perbatasan Indonesia-Malaysia (SM Inland Port), Kayan Land District, Jalan Seriam-Tebedu, dan Sarawak, Malaysia. Selanjutnya kembali ke kantor UP3LB untuk berdialog dengan masyarakat perbatasan[102]. Zulkifli Hasan mengharapkan kunjungan ini menjadi dasar untuk nantinya dapat menghasilkan perubahan signifikan di kawasan perbatasan[106].

Membela Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam isu pergantian Gubernur DKI Jakarta

Pasca terpilihnya Joko Widodo sebagai presiden Republik Indonesia periode 2014-2019, Provinsi DKI Jakarta harus mengangkat gubernur baru yang menggantikannya[107]. Berbagai polemik muncul terkait siapa yang akan menggantikan Joko Widodo, meskipun secara konstitusional Basuki Tjahaja Purnama, atau yang dikenal dengan sebutan Ahok, selaku wakil gubernur sudah selayaknya naik menjadi gubernur[108]. Pro kontra dipilihnya Ahok menjadi gubernur pengganti Joko Widodo tidak hanya berkembang di dalam tubuh pemerintahan, tetapi juga di tengah masyarakat, di mana muncul protes dari sekelompok orang yang tergabung dalam organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI) dengan menggunakan landasan latar belakang agama yang dalam kesimpulannya Ahok dianggap tidak layak menjabat gubernur[109].
Dalam sebuah wawancara refleksi akhir tahun, Zulkifli Hasan angkat bicara tentang polemik Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta. Ia menegaskan dirinya tidak menyetujui segala bentuk protes dan kritik yang berlatarbelakang isu SARA[110]. Di dalam dialognya dengan wartawan tersebut, ia kembali membawa salah satu falsafah kebangsaan, Bhinneka Tunggal Ika. Menurutnya, tidak ada toleransi untuk ancaman bagi persatuan bangsa dan menjaga persatuan itu sendiri membutuhkan dukungan dari segenap elemen bangsa[111].
“Saya memprotes keras kalau ada yang protes Ahok soal dia Tionghoa atau agamanya. Kalau mau kritik silakan, tapi jangan soal SARA. Kita ini kan Bhinneka Tunggal Ika." --Pernyataan Zulkifli Hasan

Kehidupan pribadi

Zulkifli Hasan menikah dengan Suraya S.Psi dan memiliki empat orang anak, yaitu Futri Zulya Savitri, Zita Anjani, M Farras Nugraha, dan M Rafi Haikal[7]. Pada tahun 2011, Zulkifli Hasan bersama istrinya Soraya mendapat gelar adat ADOK dari Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL), Zulkifli Hasan mendapatkan gelar Pangeran Cagar Buana dan istrinya mendapatkan gelar Ratu Ayu Kesuma karena berkat jasa-jasanya mengharumkan tanah kelahirannya[112].
Pada bulan Juli tahun 2011, anak pertama dari Zulkifli Hasan, Futri Zulya Savitri menyelesaikan program beasiswa unggulan dan meraih gelar Master of Business dari Australian National University[113]. Ia kemudian menikah dengan Ahmad Mumtaz Rais yang merupakan putera ketiga Amien Rais, mantan Ketua Umum PAN[114]. Mengikuti naluri entrepreneur sang ayah, lulusan Sarjana Manajemen dari Institut Teknologi Bandung ini kini menekuni bisnis waralaba kuliner di beberapa pusat perbelanjaan di Jakarta[113]. Futri juga aktif dalam PT. Batin Eka Perkasa, perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan peralatan dapur (kitchenware)[113]. Selain berwirausaha, perempuan kelahiran tahun 1988 ini juga aktif di organisasi sosial, di mana ia menjadi penggagas Yayasan Enviloka “Fesyen Ramah Lingkungan” yang berbasis edukasi dan amal[113].
Zita Anjani, anak kedua Zulkifli Hasan, merupakan lulusan dari Universitas Pelita Harapan[115][116]. Pada tahun 2012 lalu, Zita Anjani menikah dengan Radyto Egi Pratama[117]. Anak ketiga Zulkifli Hasan bernama M. Farras Nugraha, akrab disapa Farras. Ia telah menyelesaikan studi Computational Chemistry dari University College London (UCL) dan memperoleh gelar Bachelor of Science[118]. Anak terakhir Zulkifli Hasan, yang bernama M. Rafi Haikal, saat ini berada pada jenjang menengah atas dan menempuh pendidikannya di SMA Jakarta International School (JIS).
Zulkifli dan Suraya telah memiliki dua orang cucu. Cucunya yang pertama berusia dua tahun dan yang kedua berusia satu tahun[119]. Ia menceritakan sedikit tentang cucunya dalam opening ceremony Indonesia International Book Fair (IBF) 2014, di mana ia menyebutkan bahwa buku-buku koleksi cucunya sudah sama banyaknya dengan yang ia miliki[120]. Cucu pertama Zulkifli Hasan diberi nama Illiyyuna Kamila Rais yang berarti “buku di surga yang mencatat segala amalan baik manusia di dunia”[121][121].

Zulkifli Hasan di mata anak

Di tengah kesibukannya, Zulkifli Hasan senantiasa memberikan perhatian kepada keluarganya. Menurut penuturannya, keharmonisan keluarga adalah prioritas utama[118]. Farras Nugraha, anak ketiga Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa salah satu kebiasaan baik ayahnya di rumah adalah mengabsen kelengkapan anggota keluarganya dan kemanapun ayahnya pergi bertugas, ia lebih mengutamakan untuk pulang ke rumah dibanding menginap di sebuah hotel[118]. Futri, anak pertama Zulkifli Hasan, melihat sosok Zulkifli Hasan sebagai orang yang tidak banyak bicara melainkan langsung memberikan suri tauladan[122].

Pernikahan Futri Zulya Savitri dan Ahmad Mumtaz Rais

Ahmad Mumtaz Rais, putra ketiga Amien Rais melangsungkan pernikahan dengan putri Zulkifli Hasan, Futri Zulya Safitri di rumah dinas Zulkifli Hasan saat menjabat menjadi Menteri di Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta hari Sabtu, 8 Oktober 2011[123]. Pernikahan ini dihadiri oleh Soesilo Bambang Yudhoyono, yang kala itu masih menjabat sebagai Presiden RI[124]. Tak hanya hadir, SBY bahkan didapuk sebagai saksi dalam pernikahan tersebut[125]. Proses akad nikah disaksikan pula oleh Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa[126]. Mas kawin yang diberikan Ahmad Mumtaz Rais untuk Futri Zulya Safitri adalah dua sajadah kembar, mas kawin 13 keping koin emas yang di tengah koin tersebut terdapat huruf FM, dan cincin yang diukir dengan corak khas[127]. Resepsi pernikahan dilaksanakan pada hari Minggu, 9 Oktober 2011, di Hall D Jakarta Expo International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat[128]. Konsep acara resepsi memakai perpaduan dari dua adat, yaitu Lampung dan Jawa[129].

Olahraga

Bela Diri

Kyokushin

Tahun 2008, Zul mulai menekuni olahraga bela diri Kyokushin asal Jepang[130][131]. Kyokushin sendiri berkembang di Indonesia sebagai salah satu aliran karate yang mengandalkan full body contact[131][132]. Zul tidak canggung untuk mendalami seni bela diri ini, bahkan pada tahun 2010, ia dipercaya menjadi Dewan Pembina Kyokushinkan International Indonesia, di mana ia menerima sabuk hitam kehormatan dari Kancho Hatsuo Royama, pimpinan tertinggi Kyokushinkan International Honbu dari Jepang[133]. Kecintaannya terhadap olahraga ini ia kemukakan dalam suatu wawancara dengan Kompas: “Saya memang sangat mencintai bela diri Kyokushin ini, karena bela diri ini merupakan bela diri yang jujur dengan gerakan-gerakannya, dan tetap mengajarkan displin diri yang tinggi”[130].

Tarung Derajat

Kecintaannya dengan olahraga, khususnya seni bela diri, tidak berhenti sampai di situ. Zul mulai mencoba seni bela diri lain yang tidak berbeda jauh dari Kyokushin, yaitu Tarung Derajat. Berbeda dengan Kyokushin yang merupakan asli dari Jepang, Tarung Derajat adalah bela diri asli Indonesia yang berasal dari Jawa Barat[134]. Tarung Derajat memanfaatkan kemampuan daya gerak otot, otak, dan nurani secara realistis dan rasional, terutama pada sistem ketahanan dan pertahanan diri yang agresif dan dinamis pada bentuk-bentuk gerakan pukulan, tendangan, tangkisan, bantingan, kuncian, hindaran, dan gerakan anggota tubuh penting lainnya[135].
Tahun 2010, ketika Zul sedang menjabat Menteri Kehutanan, ia dijadikan kandidat kuat untuk menduduki kursi Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) periode 2010-2014. Namanya tidak serta merta hadir sebagai kandidat. G. H. Achmad Dradjat yang merupakan pendiri seni beladiri Tarung Derajat juga mengemukakan bahwa penyaringan dan penjaringan calon ketua umum telah dilakukan sejak lama dan Zul dinilai sebagai orang yang saat itu paling kredibel memimpin PB Kodrat[136]. Dalam sebuah wawancara dengan pikiranrakyat.com, Achmad Dradjat mengutarakan harapannya terhadap Tarung Derajat di bawah kepemimpinan Zul: “Yang Terpenting ketua umum mendatang harus mencintai olahraga ini. Dari hasil penilaian, sosok dia yang paling tepat saat ini dan menjadi satu-satunya kandidat ketua umum. Kami berharap di bawah kepemimpinannya Tarung Derajat bisa semakin maju”[136].

Perkembangan Tarung Derajat di bawah kepemimpinan Zulkifli Hasan

Semenjak terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) periode 2010- 2014, Zul terus mengembangkan seni olahraga lokal ini ke tingkat global. Pada era kepemimpinannya, usaha untuk mengembangkan Tarung Derajat ke jenjang Internasional telah membuahkan hasil. Hal ini terbukti dengan diperkenalkannya Tarung Derajat sebagai salah satu cabang olahraga dalam ekshibisi Sea Games XXVI tahun 2011[137]. Keberadaan bela diri Tarung Derajat pada gelaran Sea Games juga telah didukung oleh 8 negara dan dinilai telah berkembang pesat semenjak kepengurusan berganti[138].
Menjelang gelaran Sea Games XXVII di Myanmar tahun 2013, cabang olahraga bela diri Tarung Derajat siap dipertandingkan sebagai cabang olahraga yang tetap. Namun secara mengejutkan, Tarung Derajat batal dipertandingkan pada Sea Games XXVII tahun 2013 di Myanmar[139][140]. Hal ini tentunya menyimpan kekecewaan tersendiri oleh Bang Zul sebagai Ketua Umum PB Kodrat. Pasalnya, cabang olahraga yang akan dipertandingan harus mendapatkan dukungan minimal empat negara, namun kedua negara peserta dari negara Malaysia dan Thailand mengundurkan diri secara tiba- tiba[141]. Akan tetapi, kekecewaan itu dapat terbayarkan dengan diselenggarakannya Kejurnas ke-XVI di Kota Bandung tahun 2013.
Zul sendiri enggan menanggapi kegagalan Tarung Derajat dipentaskan pada SEA Games XXVII di Myanmar tahun 2013, namun ia optimis Tarung Derajat akan dapat dipertandingkan pada gelaran olahraga SEA Games selanjutnya[142]. Zul pun menuturkan bahwa Kejurnas ke XVI ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi para atletnya karena pada Desember 2014 akan digelar Kejuaraan Tarung Derajat antara negara se-Asia Tenggara[143]. Pada gelaran tersebut, komitmen cabang olahraga Tarung Derajat dalam menjaga eksistensinya dipertaruhkan[144][145].

Sumber :  http://id.zapmetasearch.com/