Sabtu, 07 September 2013

Dua Sukhoi Su-30 MK2 Tambah Kekuatan TNI AU

Dua Sukhoi Su-30 MK2 Tambah Kekuatan TNI AU


Dua Sukhoi Su-30 MK 2 milik TNI AU diturunkan dari pesawat angkut Antonov AN-124-100 setibanya di Lapangan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis malam, 16 Mei 2013
Dua pesawat tempur Sukhoi Su-30 MK2 sesuai rencana tiba pada hari kamis, 16 Mei 2013, pukul 17.57 Wita landing di Lanud Sultan Hasanuddin Makassar. Dua Sukhoi ini diangkut dengan menggunakan pesawat angkut Antonov AN-124-100 Flight Number VDA 6212 dengan Pilot Maksimov V. beserta 17 kru.

Pesawat angkut AN-124-100 yang berangkat dari Bandara Dzemgi Rusia, Rabu, 15 mei 2013, pukul 06.30 UTC take off dari bandara Ninoy Aq Manila menuju Makassar, dengan rute penerbangan Bandara Dzemgi Rusia- Bandara Ninoy Aq Manila- Lanud Sultan Hasanuddin. Makassar.

Kedatangan dua pesawat tempur Sukhoi Su-30 MK2 tersebut menjadikan 4 dari 6 pesawat tempur sukhoi pesanan pemerintah Indonesia tahun 2013 telah tiba, yang akan menambah kekuatan Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin sebagai home base pesawat tempur Su-27 SKM dan Su-30 MK2 buatan KNAPO (Komsomolsk-na Amure Aircraft Production Association) Rusia, yang saat ini sudah ada 12 unit pesawat tempur Sukhoi Su-27 SKM dan Su-30 MK2 yang datang secara bertahap yaitu semenjak tahun 2003 di Lanud Iswahjudi Madiun selanjutnya di Lanud Sultan Hasanuddin pada tahun 2009 dan 2010.

Sumber : http://tekateki2013.blogspot.com/2013/07/dua-sukhoi-su-30-mk2-tambah-kekuatan.html#ixzz2eDWQMmQk

Iran Luncurkan Kapal Perusak Bayandor

Iran Luncurkan Kapal Perusak Bayandor

Iran Luncurkan Kapal Perusak Bayandor

Kapal perusak Bayandor

Angkatan Laut Iran pada hari Selasa, 11 Juni 2013, meluncurkan kapal perusak hasil upgrade bernama Bayandor di perairan selatan negara itu di hadapan Panglima Angkatan Darat Mayor Jenderal Ataollah Salehi dan Panglima Angkatan Laut Laksamana Habibollah Sayyari.
Para petinggi militer Iran mengatakan kekuatan Angkatan Laut Iran dalam hal mengamankan wilayah perairan negara serta menjaga keamanan di perairan regional dan internasional akan meningkat setelah peluncuran Bayandor.

Merombak mesin utama, heat exchangers, bahan bakar dan sistemnya, serta mengoptimalkan sistem kontrol monitoring adalah beberapa upgrade yang dilakukan sebelum kapal perusak ini diluncurkan.

Ahli Angkatan Laut juga memasang sistem kontrol tembak baru untuk kapal perusak tersebut, sebuah kanon 40 mm dan 76 mm dan sistem rudal permukaan-ke-permukaan Nour.

Kapal perusak Bayandor

Pada bulan Mei lalu, Sayyari telah menyatakan bahwa Iran bisa menggunakan kapal perusak Bayandor untuk melaksanakan misi di perairan internasional di masa depan.

Dia mengatakan kapal perusak tersebut juga dilengkapi dengan peralatan buatan dalam negeri seperti rudal, torpedo, artileri, sonar dan sistem komunikasi dan informasi lainnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah membuat prestasi besar di sektor pertahanan dan berhasil mencapai swasembada dalam memproduksi peralatan militer dan sistem penting lainnya.

Kapal perusak pertama buatan Iran, Jamaran, diluncurkan pada akhir Februari 2010. Kapal perusak dari kelas Mowdge ini memiliki bobot perpindahan sekitar 14.000 ton dan dilengkapi dengan radar modern dan kemampuan perang elektronik dan dipersenjatai dengan berbagai rudal anti-kapal, rudal permukaan-ke-permukaan dan rudal permukaan-ke-udara.

Pejabat Kementerian pertahanan Iran sebelumnya juga telah mengatakan bahwa generasi ketiga kapal perusak Jamaran, Jamaran-3, akan mulai beroperasi pada akhir tahun ini.

Sumber : http://tekateki2013.blogspot.com/2013/07/iran-luncurkan-kapal-perusak-bayandor.html#ixzz2eDT7LSq4

N250 Pesawat Tercanggih Dunia Buatan Indonesia Yang Disia-Siakan

N250 Pesawat Tercanggih Dunia Buatan Indonesia Yang Disia-Siakan

N250 Pesawat Tercanggih Dunia Buatan Indonesia Yang Disia-Siakan

Cerita dari Capt. Novianto Herupratomo
          KUNJUNGAN BAPAK BJ HABIBIE  ke Kantor Manajemen Garuda Indonesia Garuda City Complex, Bandara Soekarno-Hatta 12 Januari 2012 Pada usianya 74 tahun, mantan Presiden RI, BJ Habibie secara mendadak mengunjungi fasilitas Garuda Indonesia didampingi oleh putra sulung, Ilham Habibie dan keponakannya( ?), Adri Subono, juragan Java Musikindo. Kunjungan beliau dan rombongan disambut oleh President CEO, Bapak Emirsyah Satar disertai seluruh Direksi dan para VP serta Area Manager yang sedang berada di Jakarta. 
          Dalam kunjungan ini, diputar video mengenai Garuda Indonesia Experience dan presentasi perjalanan kinerja Garuda Indonesia sejak tahun 2005 hingga tahun 2015 menuju Quantum Leap. Sebagai balasanya pak Habibie memutarkan video tentang penerbangan perdana N250 di landasan bandara Husein Sastranegara, IPTN Bandung tahun 1995 (tujuh belas tahun yang lalu!). Entah, apa pasalnya dengan memutar video ini?

          Video N250 bernama Gatotkaca terlihat roll-out kemudian tinggal landas secara mulus di-escort oleh satu pesawat latih dan sebuah pesawat N235. Pesawat N250 jenis Turboprop dan teknologi glass cockpit dengan kapasitas 50 penumpang terus mengudara di angkasa Bandung. Dalam video tsb, tampak para hadirin yang menyaksikan di pelataran parkir, antara lain Presiden RI Bapak Soeharto dan ibu, Wapres RI bapak Soedarmono, para Menteri dan para pejabat teras Indonesia serta para teknisi IPTN. Semua bertepuk tangan dan mengumbar senyum kebanggaan atas keberhasilan kinerja N250. Bapak Presiden kemudian berbincang melalui radio komunikasi dengan pilot N250 yang di udara, terlihat pak Habibie mencoba mendekatkan telinganya di headset yang dipergunakan oleh Presiden Soeharto karena ingin ikut mendengar dengan pilot N250. N250 sang Gatotkaca kembali ke pangkalan setelah melakukan pendaratan mulus di landasan.... ......... ..... 
         Di hadapan kami, BJ Habibie yang berusia 74 tahun menyampaikan cerita yang lebih kurang sbb: Dik, anda tahu........ ......saya ini lulus SMA tahun 1954!
     Beliau membuka pembicaraan dengan gayanya yang khas penuh semangat dan memanggil semua hadirin dengan kata Dik kemudian secara lancar beliau melanjutkan. ...
       Presiden Soekarno, Bapak Proklamator RI, orator paling unggul, ..itu sebenarnya memiliki visi yang luar biasa cemerlang! Ia adalah Penyambung Lidah Rakyat! Ia tahu persis sebagai Insinyur.........
       Indonesia dengan geografis ribuan pulau, memerlukan penguasaan Teknologi yang berwawasan nasional yakni Teknologi Maritim dan Teknologi Dirgantara. Kala itu, tak ada ITB dan tak ada UI. Para pelajar SMA unggulan berbondong-bondong disekolahkan oleh Presiden Soekarno ke luar negeri untuk menimba ilmu teknologi Maritim dan teknologi dirgantara. Saya adalah rombongan kedua diantara ratusan pelajar SMA yang secara khusus dikirim ke berbagai negara. Pendidikan kami di luar negeri itu bukan pendidikan kursus kilat tapi sekolah bertahun-tahun sambil bekerja praktek. Sejak awal saya hanya tertarik dengan "how to build commercial aircraft" bagi Indonesia. Jadi sebenarnya Pak Soeharto, Presiden RI kedua hanya melanjutkan saja program itu, beliau juga bukan pencetus ide penerapan teknologi berwawasan nasional di Indonesia. Lantas kita bangun perusahaan-perusaha an strategis, ada PT PAL dan salah satunya adalah IPTN.
      Sekarang Dik,........ ....anda semua lihat sendiri..... ......... N250 itu bukan pesawat asal-asalan dibikin! Pesawat itu sudah terbang tanpa mengalami Dutch Roll (istilah penerbangan untuk pesawat yang oleng) berlebihan,tenologi pesawat itu sangat canggih dan dipersiapkan untuk 30 tahun kedepan, diperlukan waktu 5 tahun untuk melengkapi desain awal, satu-satunya pesawat turboprop di dunia yang mempergunakan teknologi Fly by Wire bahkan sampai hari ini. Rakyat dan negara kita ini membutuhkan itu! Pesawat itu sudah terbang 900 jam (saya lupa persisnya 900 atau 1900 jam) dan selangkah lagi masuk program sertifikasi FAA. IPTN membangun khusus pabrik pesawat N250 di Amerika dan Eropa untuk pasar negara-negara itu.Namun, orang Indonesia selalu saja gemar bersikap sinis dan mengejek diri sendiri "apa mungkin orang Indonesia bikin pesawat terbang?" Tiba-tiba, Presiden memutuskan agar IPTN ditutup dan begitu pula dengan industri strategis lainnya. Dik tahu........ ........di dunia ini hanya 3 negara yang menutup industri strategisnya, satu Jerman karena trauma dengan Nazi, lalu Cina (?) dan Indonesia... ......... . Sekarang, semua tenaga ahli teknologi Indonesia terpaksa diusir dari negeri sendiri dan mereka bertebaran di berbagai negara, khususnya pabrik pesawat di Bazil, Canada, Amerika dan Eropa....... ......... Hati siapa yang tidak sakit menyaksikan itu semua....... ......... .....? 
         Saya bilang ke Presiden, kasih saya uang 500 juta Dollar dan N250 akan menjadi pesawat yang terhebat yang mengalahkan ATR, Bombardier, Dornier, Embraer dll dan kita tak perlu tergantung dengan negara manapun. Tapi keputusan telah diambil dan para karyawan IPTN yang berjumlah 16 ribu harus mengais rejeki di negeri orang dan gilanya lagi kita yang beli pesawat negara mereka!   Pak Habibie menghela nafas....... ......... .......   
          Ini pandangan saya mengenai cerita pak Habibie di atas;   Sekitar tahun 1995, saya ditugaskan oleh Manager Operasi (JKTOF) kala itu, Capt. Susatyawanto untuk masuk sebagai salah satu anggota tim Airline Working Group di IPTN dalam kaitan produksi pesawat jet sekelas B737 yang dikenal sebagai N2130 (kapasitas 130 penumpang). Saya bersyukur, akhirnya ditunjuk sebagai Co-Chairman Preliminary Flight Deck Design N2130 yang langsung bekerja dibawah kepala proyek N2130 adalah Ilham Habibie. Kala itu N250 sedang uji coba terus-menerus oleh penerbang test pilot (almarhum) Erwin. Saya turut mendesain rancang-bangun kokpit N2130 yang serba canggih berdasarkan pengetahuan teknis saat menerbangkan McDonnel Douglas MD11. 
          Kokpit N2130 akan menjadi mirip MD11 dan merupakan kokpit pesawat pertama di dunia yang mempergunakan LCD pada panel instrumen (bukan CRT sebagaimana kita lihat sekarang yang ada di pesawat B737NG). Sebagian besar fungsi tampilan layar di kokpit juga mempergunakan track ball atau touch pada sebagaimana kita lihat di laptop. N2130 juga merupakan pesawat jet single aisle dengan head room yang sangat besar yang memungkinkan penumpang memasuki tempat duduk tanpa perlu membungkukkan badan. Selain high speed sub-sonic, N2130 juga sangat efisien bahan bakar karena mempergunakan winglet, jauh sebelum winglet dipergunakan di beberapa pesawat generasi masa kini. Saya juga pernah menguji coba simulator N250 yang masih prototipe pertama..... N2130 narrow body jet engine dan N250 twin turboprop, keduanya sangat handal dan canggih kala itu......... bahkan hingga kini. 
           Lamunan saya ini, berkecamuk di dalam kepala manakala pak Habibie bercerita soal N250, saya memiliki kekecewaan yang yang sama dengan beliau, seandainya N2130 benar-benar lahir....... ......kita tak perlu susah-susah membeli B737 atau Airbus 320. 
           Pak Habibie melanjutkan pembicaraannya. ......... ......... . Hal yang sama terjadi pada prototipe pesawat jet twin engines narrow body, itu saya tunjuk Ilham sebagai Kepala Proyek N2130. Ia bukan karena anak Habibie, tapi Ilham ini memang sekolah khusus mengenai manufakturing pesawat terbang, kalau saya sebenarnya hanya ahli dalam bidang metalurgi pesawat terbang. Kalau saja N2130 diteruskan, kita semua tak perlu tergantung dari Boeing dan Airbus untuk membangun jembatan udara di Indonesia. Dik, dalam industri apapun kuncinya itu hanya satu QCD, รข€™Q itu Quality, Dik, anda harus buat segala sesuatunya berkualitas tinggi dan konsisten.
          C itu Cost, Dik, tekan harga serendah mungkin agar mampu bersaing dengan produsen sejenis
          D itu Delivery, biasakan semua produksi dan outcome berkualitas tinggi dengan biaya paling efisien dan disampaikan tepat waktu!Itu saja!
Pak Habibie melanjutkan penjelasan tentang QCD sbb:
           Kalau saya upamakan, Q itu nilainya 1, C nilainya juga 1 lantas D nilainya 1 pula, jika dijumlah maka menjadi 3. Tapi cara kerja QCD tidak begitu Dik......... ....organisasi itu bekerja saling sinergi sehingga yang namanya QCD itu bisa menjadi 300 atau 3000 atau bahkan 30.000 sangat tergantung bagaimana anda semua mengerjakannya, bekerjanya harus pakai hati Dik........
Tiba-tiba, pak Habibie seperti merenung sejenak mengingat-ingat sesuatu ............ ......... ......
         Dik, ..........saya ini memulai segala sesuatunya dari bawah, sampai saya ditunjuk menjadi Wakil Dirut perusahaan terkemuka di Jerman dan akhirnya menjadi Presiden RI, itu semua bukan kejadian tiba-tiba. Selama 48 tahun saya tidak pernah dipisahkan dengan Ainun, ...........ibu Ainun istri saya. Ia ikuti kemana saja saya pergi dengan penuh kasih sayang dan rasa sabar. Dik, kalian barangkali sudah biasa hidup terpisah dengan istri, you pergi dinas dan istri di rumah, tapi tidak dengan saya. Gini ya.......... ..saya mau kasih informasi... . Saya ini baru tahu bahwa ibu Ainun mengidap kanker hanya 3 hari sebelumnya, tak pernah ada tanda-tanda dan tak pernah ada keluhan keluar dari ibu......... ......... ......
            Pak Habibie menghela nafas panjang dan tampak sekali ia sangat emosional serta mengalami luka hati yang mendalam.... ......... ......... .......seisi ruangan hening dan turut serta larut dalam emosi kepedihan pak Habibie, apalagi aku tanpa terasa air mata mulai menggenang.
Dengan suara bergetar dan setengah terisak pak Habibie melanjutkan. ......... ......... .....
           Dik, kalian tau......... ........2 minggu setelah ditinggalkan ibu......... ...suatu hari, saya pakai piyama tanpa alas kaki dan berjalan mondar-mandir di ruang keluarga sendirian sambil memanggil-manggil nama ibu......... Ainun....... .. Ainun ............ ..... Ainun ............ ..saya mencari ibu di semua sudut rumah.
            Para dokter yang melihat perkembangan saya sepeninggal ibu berpendapat Habibie bisa mati dalam waktu 3 bulan jika terus begini...... ........ mereka bilang Kita (para dokter) harus tolong Habibie.
            Para Dokter dari Jerman dan Indonesia berkumpul lalu saya diberinya 3 pilihan; 1. Pertama, saya harus dirawat, diberi obat khusus sampai saya dapat mandiri meneruskan hidup. Artinya saya ini gila dan harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa! 2. Opsi kedua, para dokter akan mengunjungi saya di rumah, saya harus berkonsultasi terus-menerus dengan mereka dan saya harus mengkonsumsi obat khusus. Sama saja, artinya saya sudah gila dan harus diawasi terus....... ........3. Opsi ketiga, saya disuruh mereka untuk menuliskan apa saja mengenai Ainun, anggaplah saya bercerita dengan Ainun seolah ibu masih hidup.
           Saya pilih opsi yang ketiga...... ......... ......... .... Tiba-tiba, pak Habibie seperti teringat sesuatu (kita yang biasa mendengarkan beliau juga pasti maklum bahwa gaya bicara pak Habibie seperti meloncat kesana-kemari dan kadang terputus karena proses berpikir beliau sepertinya lebih cepat dibandingkan kecepatan berbicara dalam menyampaikan sesuatu) ............ ......... . ia melanjutkan pembicaraannya;
            Dik, hari ini persis 600 hari saya ditinggal Ainun....... .......dan hari ini persis 597 hari Garuda Indonesia menjemput dan memulangkan ibu Ainun dari Jerman ke tanah air Indonesia... ......... .
        Saya tidak mau menyampaikan ucapan terima kasih melalui surat....... ...... saya menunggu hari baik, berminggu-minggu dan berbulan-bulan untuk mencari momen yang tepat guna menyampaikan isi hati saya. Hari ini didampingi anak saya Ilham dan keponakan saya, Adri maka saya, Habibie atas nama seluruh keluarga besar Habibie mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya, kalian, Garuda Indonesia telah mengirimkan sebuah Boeing B747-400 untuk menjemput kami di Jerman dan memulangkan ibu Ainun ke tanah air bahkan memakamkannya di Taman Makam Pahlawan. Sungguh suatu kehormatan besar bagi kami sekeluarga. Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih atas bantuan Garuda Indonesia
Seluruh hadirin terhenyak dan saya tak kuasa lagi membendung air mata........ ......... ......... ....
           Setelah jeda beberapa waktu, pak Habibie melanjutkan pembicaraannya; Dik, sebegitu banyak ungkapan isi hati kepada Ainun, lalu beberapa kerabat menyarankan agar semua tulisan saya dibukukan saja, dan saya menyetujui.. ......... ......... .
             Buku itu sebenarnya bercerita tentang jalinan kasih antara dua anak manusia. Tak ada unsur kesukuan, agama, atau ras tertentu. Isi buku ini sangat universal, dengan muatan budaya nasional Indonesia. Sekarang buku ini atas permintaan banyak orang telah diterjemahkan ke beberapa bahasa, antara lain Inggris, Arab, Jepang..... (saya lupa persisnya, namun pak Habibie menyebut 4 atau 5 bahasa asing).Sayangnya buku ini hanya dijual di satu toko buku (pak Habibie menyebut nama satu toko buku besar), sudah dicetak 75.000 eksemplar dan langsung habis. Banyak orang yang ingin membaca buku ini tapi tak tahu dimana belinya. Beberapa orang di daerah di luar kota besar di Indonesia juga mengeluhkan dimana bisa beli buku ini di kota mereka.
              Dik, asal you tahu........ ....semua uang hasil penjualan buku ini tak satu rupiahpun untuk memperkaya Habibie atau keluarga Habibie. Semua uang hasil penjualan buku ini dimasukkan ke rekening Yayasan yang dibentuk oleh saya dan ibu Ainun untuk menyantuni orang cacat, salah satunya adalah para penyandang tuna netra. Kasihan mereka ini sesungguhnya bisa bekerja dengan nyaman jika bisa melihat.
           Saya berikan diskon 30% bagi pembeli buku yang jumlah besar bahkan saya tambahkan lagi diskon 10% bagi mereka karena saya tahu, mereka membeli banyak buku pasti untuk dijual kembali ke yang lain.
           Sekali lagi, buku ini kisah kasih universal anak manusia dari sejak tidak punya apa-apa sampai menjadi Presiden Republik Indonesia dan Ibu Negara. Isinya sangat inspiratif.. ......... ........
(pada kesempatan ini pak Habibie meminta sesuatu dari Garuda Indonesia namun tidak saya tuliskan di sini mengingat hal ini masalah kedinasan).
           Saya menuliskan kembali pertemuan pak BJ Habibie dengan jajaran Garuda Indonesia karena banyak kisah inspiratif dari obrolan tersebut yang barangkali berguna bagi siapapun yang tidak sempat menghadiri pertemuan tsb. Sekaligus mohon maaf jika ada kekurangan penulisan disana-sini karena tulisan ini disusun berdasarkan ingatan tanpa catatan maupun rekaman apapun.
Jakarta, 12 Januari 2012 Salam, Capt. Novianto Herupratomo

Sumber : http://tekateki2013.blogspot.com/2013/04/n250-pesawat-tercanggih-dunia-buatan.html#ixzz2eDSfQwWV

Pesawat Jet Tempur Pertama Buatan Indonesia Senilai US $8 Miliar

Pesawat Jet Tempur Pertama Buatan Indonesia Senilai US $8 Miliar

Pesawat Jet Tempur Pertama Buatan Indonesia Senilai US $8 Miliar


                                                                   T-50 Golden Eagle

BANDUNG (Bisnis.com): Di bidang penguasaan teknologi pesawat terbang, Indonesia telah terkenal sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang memproduksi dan mengembangkan pesawat sendiri. Walaupun di bidang pemasaran produksi pesawatnya sendiri harus kita akui kita masih kalah bila dibandingkan dengan Brazil, yang mengembangkan EMBRAER dan memasarkannya ke seluruh dunia.
Akan tetapi, beberapa tahun belakangan ini, beberapa negara mulai mengalihkan perhatiannya ke pesawat buatan Indonesia, sebut saja Malaysia, Pakistan, UAE, Philipina, dan Korea Utara, serta beberapa negara lainnya. CN-235 tampaknya akan mendapatkan pangsa pasar yang lebih luas di beberapa tahun kedepan setelah lebih banyak negara yang sadar akan kehandalannya. Malaysia sendiri berencana memesan 4 pesawat tambahan untuk menambah jumlah pesawat CN-235 yang sudah mereka miliki (source).


Anda pasti berfikir, dengan semua kapasitas dan teknologi yang dimiliki Indonesia, kenapa sampai sekarang Indonesia belum membuat Jet tempur ?
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) akhirnya siap berkerja sama dengan Korea Selatan mengerjakan proyek pengembangan model pesawat tempur senilai US$8 miliar yang ditawarkan pemerintah negara tersebut kepada Indonesia.
Direktur Integrasi Pesawat PT DI Budiwuraskito mengemukakan sejumlah sarana dan prasarana yang dimiliki badan usaha milik negara (BUMN) tersebut mampu mengerjakan pesawat tempur sejenis T-50 Golden Eagle yang merupakan pengembangan pesawat oleh Korea Selatan-Amerika Serikat.
“Kalau memroduksi sendiri [pesawat tempur] belum bisa, tetapi kalau bergabung dengan Korea Selatan bisa terlaksana,” katanya kemarin.
PT DI memiliki pengalaman dalam bidang kualifikasi dan sertifikasi dalam memproduksi pesawat-pesawat yang berkecepatan rendah seperti CN-235.
Sementara itu, Korea Selatan berpengalaman dalam memroduksi pesawat berkecepatan tinggi atau melebihi kecepatan suara (1 mach) T-50 Golden Eagle.
“PT DI memiliki lahan, laboratorium, ruang perakitan, sumber daya manusia, dan lain-lain. Jadi sebetulnya tinggal penggabungan teknologi saja,” katanya.
Budi mengatakan pengembangan dan pembangunan model pesawat yang ditawarkan Korea Selatan baru untuk jenis tempur (fighter), sementara pengembangan model pesawat jenis lainnya seperti jenis stealth (siluman), belum masuk program.
Dia menilai kerja sama pengembangan pesawat tempur kemungkinan bisa diwujudkan pada tahun ini setelah pemerintah Korea Selatan memberikan lampu hijau atas program kerja sama. “Pemerintah Korea Selatan tinggal menunggu persetujuan parlemennya dalam program pengembangan pesawat ini,” katanya.



Sumber : http://tekateki2013.blogspot.com/2013/04/pesawat-jet-tempur-pertama-buatan.html#ixzz2eDSFwlNl

Persenjataan Militer Iran, yang mencengangkan dunia

Persenjataan Militer Iran, yang mencengangkan dunia

IRAN, mungkin negara islam ini identik dengan “Pelayannya” yang sangat terkenal, dihormati, disegani kawan dan lawan tapi juga target propaganda AS dan Israel dan antek-anteknya yang seakan kebakaran jenggot dengan geliat negara ini, ya sosok “pelayan” itu adalah Mahmud Ahmadinejad.
Di bawah pemerintahannya, Iran seolah menjadi negara yang “ajaib” menurut pandangan pihak barat bahkan dunia, ajaib karena dengan embargo yang dikenakan oleh negara-negara barat, ilmu pengetahuan Iran tumbuh dengan pesatnya. Iran seolah memberikan gambaran kepada negara-negara lain yang notabene muslim khususnya dan negara di dunia umumnya bahwa cukuplah Allah yang menjadi penolong bagi kita.
Berikut ini sekilas perkembangan ilmu pengetahuan iran khususnnya di dunia militer :
———>>>
Rudal Balistik Terbaru Bernama “Kautsar”

Kepala Staf Angkatan Udara Garda Revolusi Iran Marsekal Husein Salami menyatakan Pasukan Garda Republik (Pasdaran) Iran berhasil melakukan ujicoba atas rudal balistik terbarunya dalam latihan perang laut hari kedua dengan sandi “Rasulullah yang Mulia . Menurutnya, rudal balistik terbaru bernama “Kautsar” yang diproduksi di dalam negeri itu memiliki kemampuan untuk diarahkan menuju sejumlah sasaran dalam waktu yang bersamaan. Selain itu, rudal tersebut juga tidak akan terdeteksi radar.
———>>>
Hoot, Jenis Terpedo Bawah Laut Tercepat di Dunia
Republik Islam Iran berhasil melakukan ujicoba sebuah torpedo bawah permukaan air yang mampu melaju dengan kecepatan 100 meter perdetik. Demikian disampaikan Komandan Angkatan Laut Pasukan Garda Revolusi Laksamana Ali Fadavi, dalam wawancaranya dengan Saluran Berita IRIB. Menurut Fadavi, ujicoba itu berhasil dilakukan di hari ketiga latihan perang dengan Sandi Rasulullah yang Mulia, yang diadakan di perairan selatan Iran.
Dikatakan oleh Fadavi bahwa rudal jenis baru ini adalah yang tercepat di dunia, karena selama ini, rudal yang paling cepat di dunia hanya mampu bergerak dengan kecepatan 25 meter perdetik. Menurutnya pula, rudal yang diberi nama Hoot ini mampu membawa hulu ledak berkekuatan besar. Dengan kekuatan besar dan kecepatan seperti itu, dipastikan tidak akan ada kapal induk atau kapal selam yang bisa menghindar dari tembakan rudal ini.
Sambil menyebut hanya ada dua negara di dunia yang mampu memproduksi rudal bawah air tersebut, Fadavi juga menyatakankan spesifikasi lain rudal Hoot produksi Iran yang mampu lolos dari deteksi radar

———>>>
Rudal Shahab-3

rudal Shahab-3 yang memiliki jangkauan tembak lebih jauh yang dapat menjangkau Israel dan pangkalan Amerika Serikat di wilayah Teluk. Rudal ini memiliki jangkauan tembak sejauh 2.000km. Mampu membawa bahan peledak seberat 750 kilogram hingga 1.000 kilogram.
———>>>
senjata Iran untuk Akhiri Supremasi heli Apache produksi AS

Fars – Pejabat tinggi militer Republik Islam Iran menyatakan militer Iran berhasil memproduksi senjata khusus yang dapat menembak jatuh helikopter Apache.
Kolonel Nasser Arab-Beigi, kepala lembaga swasembada di Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), kemarin (2/2) mengatakan, senjata khusus itu juga dapat menghancurkan tank canggih.
Ditekankannya, senjata baru ini akan mengakhiri supremasi helikopter made-in Amerika, Apache, di medan pertempuran.
“Musuh tidak bisa lagi beranggapan bahwa jika mereka menyerang Iran, helikopter Apache dapat berlaga memuaskan seperti sebelumnya di Irak dan Afghanistan,” tegas Arab-Beigi.
Menurutnya, divisi swasembada IRGC memfokuskan penelitiannya pada ancaman musuh seraya menekankan bahwa pihaknya senantiasa mengamati berbagai kemampuan musuh dan meneropong beberapa yang dinilai sebagai ancaman bagi Iran.
———>>>
Meriam Hanud

Kementrian Pertahanan Iran telah membuat sistem anti rudal yang mampu melumat rudal jelajah dan obyek terbang lainnya pada ketinggian rendah, diungkapkan Menteri Pertahanan Iran Ahmad Vahidi pada kantor berita Fars, Minggu (02/05).
“Para ahli di Kementrian Pertahanan sukses dalam membuat sistem artileri udara jarak dekat yang mampu menembakan 4000 peluru per menit,” ungkap Vahidi.
Sistem ini akan dioperasikan dalam waktu dekat.
Vahidi menekankan Kementrian Pertahanan sedang merancang sistem pertahanan udara jarak dekat, sedang, dan jauh.
Beliau menambahkan Kementrian Pertahanan membuat kemajuan berati dalam merancang dan membuat pesawat nirawak yang dapat terbang tinggi, mempunyai kemampuan memantau, dan dilengkapi dengan berbagai macam sensor.

———>>>
Jet tempur F-4E Phantom dipersenjatai rudal AGM-65 Mavericks

Jet tempur F-4E Phantom dipersenjatai rudal AIM-9P Sidewinders, dilengkapi tanki bahan bakar ditengah 600 galon dan 2 tanki dibagian sayap masing-masing 370 galon. (Foto: FARS)


Rudal Nour


Itulah sebagian kecil persenjataan militer yang dimiliki oleh iran, dan sebagian besar adalah hasil karya mereka sendiri, jarang sekali negara yang bisa membangun persenjataan militernya sendiri dengan sedemikian pesatnya dalam kondisi diembargo mulai dari perencaaan, pembuatan, test dan review sampai akhirnya siap untuk digunakan. Kita lihat saja apakah As, israel dan sekutu-sekutunya berani menyerang iran?, hmmm sekarang saja mereka sudah dilanda ketakutan dengan kemajuan ilmu pengetahuan di iran termasuk kemajuan di bidang militernya yang notabene merupakan titik lemah yang sering dipakai As undtuk menekan negara-negara lain

Sumber : http://tekateki2013.blogspot.com/2013/05/persenjataan-militer-iran-yang.html#ixzz2eDQ6NmPk

Al-Hallaj

AL-HALLAJ


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Konsep al-hulul dalam ranah tasawuf merupakan suatu ajaran dimana Tuhan mengambil tempat pada manusia tertentu yang dipilih-Nya. Sementara dalam pandangan manusia awam yang tidak mengetahui dan mengenal tasawuf mungkin akan mengira konsep al-hulul, ittihad dan lain sebagainya adalah bentuk penyimpangan dari ajaran agama Islam dan sangat membahayakan umat Islam.
            Tetapi dalam konteks pendidikan khususnya ilmu tasawuf, maka ajaran al-hulul, ittihad, mahabbah, ma’rifat  dan sebagainya merupakan suatu sarana agar bisa ber-taqarrub ila Allah. Dan dalam makalah ini yang menjadi pokok pembahasan adalah paham al-hulul yang diajarkan oleh Al-Hallaj. Dari pembahasan makalah ini diharapkan penulis dan pembaca bisa mendapatkan pemahaman yang bisa meningkatkan keilmuawan kita mengenai ajaran dalam tasawuf khususnya al-hulul.
B.     Rumusan Masalah
1.         Bagaimanakah biografi Al-Hallaj?
2.         Bagaimanakah konsep ajaran al-hulul yang disampaikan Al-Hallaj?
BAB II
PEMBAHASAN
A.    BIOGRAFI AL-HALLAJ
            Di tengah pergolakan intelektual, filsafat, politik dan peradaban Islam ketika itu, tiba-tiba muncul sosok agung yang dinilai sangat kontroversial oleh kalangan fuqaha’, politisi dan kalangan Islam formal ketika itu. Bahkan sebagian kaum sufi pun ada yang kontra. Yaitu sosok Al-Husain bin Mansur Al-Hallaj. Sosok yang berpengaruh dalam peradaban teosofia Islam, sekaligus menjadi watak misterius dalam sejarah Tasawuf Islam.
            Nama lengkapnya adalah Abu al-Mughis al-Husain bin Mansur bin Muhammad al-Baidawi, dan lebih dikenal dengan nama al-Hallaj. Beliau dilahirkan pada tahun 244 H/858M. kakeknya, Muhammad seorang penyembah api pemeluk agama Majusi sebelum dia masuk Islam. Ada yang mengatakan, al-Hallaj berasal dari keturunan Abu Ayyub, sahabat Rasulullah.[1]
            Menurut catatan As-Sulamy, Al-Hallaj pernah berguru pada Al-Junaid al-Baghdady, Abul Husain an-Nury, Amr al-Makky, Abu Bakr al-Fuwathy dan guru-guru lainnya. Walaupun ia ditolak oleh sejumlah sufi, namun ia diterima oleh para sufi besar lainnya seperti Abul Abbad bin Atha’, Abu Abdullah Muhammad Khafif, Abul Qasim Al-Junaid, Ibrahim Nashru Abadzy. Mereka memuji dan membenarkan Al-Hallaj, bahkan mereka banyak mengisahkan dan memasukkannya sebagai golongan ahli hakikat.
           
B.     AJARAN AL-HALLAJ
            Intisari ajaran tasawuf al-Hallaj yang kadang dinyatakan dalam bentuk syair dan kadang berupa nasr dengan kata-kata yang dalam meliputi tiga persoalan pokok, yaitu hulul, haqiqah muhammadiyah dan wahdah al-adyan. Tetapi dalam makalah ini lebih difokuskan pada konsep hulul.
            Menurut etimologi, kata al-hulul adalah bentuk masdar dari fi’il: hall-yahull-hulรปl yang berarti “bertempat di” atau “tinggal di”. Sedangkan kata adalah isim al-makan dari kata la di atas. Berarti tempat yang ditempati. Dikaitkan dengan konsep al-hulul di atas, maka tubuh manusia dapat disebut mahall.
            Adapun menurut terminologi, al-hulul adalah ajaran yang mengatakan bahwa Tuhan memilih tubuh manusia-manusia tertentu untuk bersemayam di dalamnya dengan sifat-sifat ketuhanannya, setelah sifat-sifat kemanusiaannya yang ada dalam tubuhnya dilenyapkan terlebih dahulu.
            Paham bahwa Allah dapat mengambil tempat pada diri manusia, bertolak dari dasar pemikiran al-Hallaj yang mengatakan bahwa pada diri manusia terdapat dua sifat dasar, yaitu lahut (ketuhanan) dan nasut (kemanusiaan). Tuhan pun menurutnya, mempunyai sifat kemanusiaan disamping sifat ketuhanan-Nya. Dengan dasar inilah maka persatuan antara Tauhan dengan manusia bisa saja terjadi. Dan persatuan inilah, dalam ajaran al-Hallaj disebut dengan al-hulul (mengambil tempat).
            Paham al-Hallaj di atas didasari oleh konsep penciptaan Adam. Menurutnya, sebelum Tuhan menciptakan makhluk-Nya. Dia hanya melihat dirinya sendiri. Dalam kesendiriannya itu terjadi dialog antara Dia dengan diri-Nya sendiri, dialog yang di dalamnya tidak ada kata-kata ataupun huruf-huruf. Yang dilihatnya hanyalah kemuliaan dan ketinggian Zat-Nya. Dan Dia pun cinta terhadap Zat-Nya itu. Cinta yang tak dapat disifatkan dan cinta inilah yang menjadi sebab dari segala yang ada (makhluk-Nya). Kemudian Dia pun mengeluarkan dari yang tiada bentuk diri-Nya dan bentuk itu adalah Adam. Maka pada diri Adamlah, Tuhan muncul dalam bentuk-Nya. Dengan demikian pada diri Adam terdapat sifat-sifat yang dipancarkan Tuhan yang berasal dari Tuhan.[2]
            Menurut al-Hallaj, Allah mempunyai dua sifat dasar, yaitu sifat ketuhanan (lahut) dan sifat kemanusiaan (nasut). Demikian pula manusia, disamping mempunyai sifat kemanusiaan (nasut), juga memiliki sifat ketuhanan (lahut) dalam dirinya. Paham al-Hallaj ini dapat pula dilihat dalam tafsirannya mengenai kejadian Adam (al-Quran surat al-Baqarah ayat 34) yang artinya:
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali iblis; ia enggan dengan takabur; dan ia termasuk golongan orang-orang yang kafir”.
            Menurut al-Hallaj, Allah memberikan perintah kepada malaikat untuk sujud kepada Adam karena pada diri Adam, Allah menjelma sebagaimana Dia menjelma (hulul) dalam diri Isa as. Paham bahwa Allah menjelma dalam diri Adam, berarti pula Allah menjadikan Adam sesuai dengan bentuk-Nya. Dengan kata lain, Adam itu adalah copy Tuhan. Paham ini berpangkal dari sebuah hadis yang berpengaruh sangat besar atas sufi: “sesungguhnya Allah menciptakan adam sesuai dengan bentuk-Nya.”
            Paham al-Hallaj ini lebih jelas kelihatan dalam gubahan syairnya:
Maha Suci Zat yang menyatakan nasut-Nya
dengan lahut-Nya, yang cemerlang seiring bersama
lalu dalam makhluk-Nya pun tampak nyata
bagai si peminim dan si pemakan  tampak sosok-Nya
hingga semua makhluknya melihat-Nya
bagaikan bertemunyadua kelopak mata
                        Dengan demikian menurut paham tasawuf  al-Hallaj dalam diri manusia terdapat   sifat ketuhanan, dan dalam diri Tuhan terdapat sifat kemanusiaan. Karena itu persatuan       antara Tuhan dengan manusia bisa terjadi; dan persatuan itu mengambil bentuk hulul.
                        Dalam suatu sumber yang lain, disebutkan bahwa Al-Hallaj mengambil teori hulรปl dari kaum Nasrani yang menyatakan bahwa Allah memilih tubuh Nabi Isa, menempati, dan menjelma pada diri Isa putra Maryam. Nabi Isa menjadi Tuhan, karena nilai kemanusiaannya telah hilang. Hulรปl Allah pada diri Nabi Isa bersifat fundamental dan permanen. Sedangkan hulรปl Allah pada diri al-Hallaj bersifat sementara; melibatkan emosi dan spiritual; tidak fundamental dan permanen.[3]
                        Agar manusia dapat bersatu, ia harus terlebih dahulu menghilangkan sifat-sifat kemanusiaan melalui fana’. Kalau sifat-sifat kemanusiaan itu telah hilang dan yang tinggal hanya sifat ketuhanan dalam dirinya, di situlah baru Tuhan dapat mengambil tempat (hulul) dalam dirinya dan dan ketika itu ruh Tuhan dan ruh manusia bersatu dalam tubuh manusia. Dalam sebuah gubahan syair al-Hallaj mengungkapkan:
            Pada saat ruh-Mu dengan ruhku jadi satu
            Bagai khamar dan air bening terpadu satu
            Dan jika sesuatu menyentuh-Mu, tersentuhlah aku
            Karena itu Kau, dalam segala hal, adalah aku”
                        Nada-nada serupa juga dapat dilihat dari lirik syairnya sebagai berikut:
            aku yang kucinta
            Dan yang kucinta aku pula
            Kami dua jiwa padu jadi satu
            Dan jika kau lihat aku
            Tampak pula Dia dalam pandanganmu
            Dan jika kau lihat Dia
            Kami, dalam pandanganmu tampak nyata
                        Lebih jelas lagi dapat dilihat dari bait-bait syairnya di bawah ini:
            Kau antara kalbu dan denyutku, berlaku
            Bagaikan air mata menetes dari kelopakku
            Bisik-Mu pun tinggal dalam relung kalbuku
            Bagaikan ruh yang hulul dalam tubuh jadi satu
                        Dari ungkapan-ungkapan yang tertuang dalam gubahan syair di atas tampak jelas bahwa al-Hallaj membawa konsep hulul. Yang dimaksud dengan hulul di situ, ialah penyatuan sifat ketuhanan dengan sifat kemnausiaan. Atau dengan kata lain, sesuai dengan  terminologi yang dipergunakannya, hulul-nya lahut dalam nasut. Juga, menurut al-Hallaj, pada hulul itu terkandung kefanaan total kehendak manusia dalam kehendak Ilahi, sehingga setiap tindakan manusia berasal dari Allah. Manusia menurutnya, “sebagaimana dia tidak memiliki asal tindakannya, begitu juga dia tidak memiliki tindakannya”.
                        Dengan cara inilah, menurut al-Hallaj seorang sufi bisa bersatu dengan Tuhan. Jadi ketika al-Hallaj berkata: Ana al-haq (aku adalah Tuhan) bukanlah ruh al-Hallaj mengucapkan kata itu, tetapi ruh Tuhan yang mengambil tempat dalam dirinya. Dengan kata lain, bahwa al-Hallaj sebenarnya tidak mengaku dirinya Tuhan. Hal ini pernah pula dia tegas: “aku adalah rahasia Yang Maha Benar, dan bukanlah Yang Maha Benar itu aku, Aku hanya dari yang benar, maka bedakanlah antara kami”.
                        Dalam kesempatan lain, penegasannya terhadap adanya perpaduan, al-Hallaj berkata: : “Barangsiapa mengira bahwa lahut berpadu jadi satu dengan nasut, ataupun nasut berpadu dengan lahut, maka kafirlah dia. Sebab Allah mandiri dalam Zat dan sifat-Nya, berbeda dengan zat dan sifat makhluk. Dan dia sama sekali tidak menyerupai makhluk-makhluk-Nya, dan mereka pun sama sekali tidak menyerupai-Nya”. Dan katanya pula: “…seperti halnya nasut-ku (kemanusiaanku) lebur dalam lahut-Mu (ketuhanan-Mu), tanpa berpadu dengan-Nya; lahut-Mu menguasai nasut-ku, tanpa berpadu dengannya.
                        Dari ungkapan-ungkapan di atas, ternyata paham hulul ini begitu kontradiktif. Terkadang hulul dinyatakan dalam bentuk penyatuan, namun di pihak lain dia renegasikan (meniadakan) penyatuan, dan secara tegas dia meniadakan segala macam bentuk atau unsur anthropomorphisme.
                        Thoulk seorang pemerhati al-Hallaj menginterpretasikan bahwa dia ketika menyatakan penyatuan berada dalam keadaan fana. Atau bisa juga dikatakan sebagai cara al-Hallaj  untuk menghadapi para fuqaha pada masa itu. Atau juga, seperti telah disebutkan di atas, diduga kuat bahwa hulul, menurut al-Hallaj berciri figuratif dan bukan riil.[4]
                        Para ulama maupun sarjana berbeda pendapat tentang hakikat ajaran hulul al-Hallaj ini. Al-Taftazani telah berusaha menampilkan beberapa pendapat tentang hal tersebut. Di dalam kesimpulannya dia mengatakan bahwa hulul al-Hallaj itu bersifat majazi, tidak dalam pengertian yang sesungguhnya. Sebagaimana telah disebutkan di atas, Irfan Abd al-Hamid Fattah berpendapat bahwa paham “kesatuan wujud” telah mulai nampak sejak hadirnya Abu Yazid Al-Bustami dengan paham ittihad-nya. Dan paham hulul al-Hallaj ini, menurut al-Taftazani merupakan perkembangan dan bentuk lain dari paham ittihad yang diajarkan oleh Abu Yazid al-Bustami.
                        Ada dua hal yang perlu dicatat dalam paham hulul yang dikemukakan al-Hallaj . pertama, bahwa paham hulul  merupakan pengembangan atau bentuk lain dari mahabbah yang dibawa Rabiah al-Adawiyah. Hal ini terlihat adanya kata-kata cinta yang dikemukakan al-Hallaj . kedua, hulul juga menggambarkan adanya ittihad atau kesatuan rohaniah dengan Tuhan. Namun Harun Nasution membedakan  rohaniah yang dialami oleh Abu Yazid dalam ittihad, dengan kesatuan rohaniah yang dialami al-Hallaj melalui hulul. Dalam persatuan melalui al-hulul ini, al-Hallaj kelihatannya tak hilang, sebagaimana halnya dengan Abu Yazid dalam ittihad. Dalam ittihad, diri Abu Yazid hancur dan yang ada hanya diri Tuhan. Dalam faham al-Hallaj, dirinya tak hancur sebagai diungkapkan dalam syairnya tentang hulul di atas. Dengan kata lain, kalau dalam ittihad, yang dilihat oleh Abu Yazid hanya satu wujud yaitu Tuhan, maka dalam al-hulul ada dua wujud yang bersatu dalam satu tubuh manusia yang telah dipilih Tuhan untuk ditempati.[5]
BAB III
KESIMPULAN
                        Nama lengkapnya adalah Abu al-Mughis al-Husain bin Mansur bin Muhammad al-Baidawi, dan lebih dikenal dengan nama al-Hallaj. Beliau dilahirkan pada tahun 244 H/858M. kakeknya, Muhammad seorang penyembah api pemeluk agama Majusi sebelum dia masuk Islam. Ada yang mengatakan, al-Hallaj berasal dari keturunan Abu Ayyub, sahabat Rasulullah.
            Konsep ajaran al-Hallaj yang sangat fonumenal adalah mengenai konsep al-Hulul. Menurut etimologi, kata al-hulul adalah bentuk masdar dari fi’il: hall-yahull-hulรปl yang berarti “bertempat di” atau “tinggal di”. Adapun menurut terminologi, al-hulul adalah ajaran yang mengatakan bahwa Tuhan memilih tubuh manusia-manusia tertentu untuk bersemayam di dalamnya dengan sifat-sifat ketuhanannya, setelah sifat-sifat kemanusiannya yang ada dalam tubuhnya dilenyapkan terlebih dahulu.
            Paham bahwa Allah dapat mengambil tempat pada diri manusia, bertolak dari dasar pemikiran al-Hallaj yang mengatakan bahwa pada diri manusia terdapat dua sifat dasar, yaitu lahut (ketuhanan) dan nasut (kemanusiaan). Tuhan pun menurutnya, mempunyai sifat kemanusiaan disamping sifat ketuhanan-Nya. Dengan dasar inilah maka persatuan antara Tauhan dengan manusia bisa saja terjadi. Dan persatuan inilah, dalam ajaran al-Hallaj disebut dengan al-hulul (mengambil tempat).
            Paham al-Hallaj di atas didasari oleh konsep penciptaan Adam. Menurut al-Hallaj, Allah memberikan perintah kepada malaikat untuk sujud kepada Adam karena pada diri Adam, Allah menjelma sebagaimana Dia menjelma (hulul) dalam diri Isa as. Paham bahwa Allah menjelma dalam diri Adam, berarti pula Allah menjadikan Adam sesuai dengan bentuk-Nya. Dengan kata lain, Adam itu adalah copy Tuhan.
            Dalam suatu sumber yang lain, disebutkan bahwa Al-Hallaj mengambil teori hulรปl dari kaum Nasrani yang menyatakan bahwa Allah memilih tubuh Nabi Isa, menempati, dan menjelma pada diri Isa putra Maryam. Nabi Isa menjadi Tuhan, karena nilai kemanusiaannya telah hilang.
DAFTAR PUSTAKA
            http://darul-ulum.blogspot.com/2007/06/ittihd-hull-dan-wahdat-al-wujd.html, diakses                                pada tanggal 28 November 2010
            Isa, Ahmadi MA., 2001. Tokoh-Tokoh Sufi Teladan Kehidupan Yang Saleh, Jakarta: PT.                           Raja     Grafindo Persada.
            Suryadilaga, M. Alfatih, dkk., 2008. Miftahus Sufi, Yogyakarta: Teras.


                [1] Prof. Dr. H. Ahmadi Isa, MA., Tokoh-Tokoh Sufi Teladan Kehidupan Yang Saleh, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001), 157.
                [2] M. Alfatih Suryadilaga, M.Ag, dkk., Miftahus Sufi, (Yogyakarta: Teras, 2008), 170-171.
                [3]http://darul-ulum.blogspot.com/2007/06/ittihd-hull-dan-wahdat-al-wujd.html, diakses pada tanggal 28 November 2010
                [4] Prof. Dr. H. Ahmadi Isa, MA., Tokoh-Tokoh Sufi,  162-163.
                [5] M. Alfatih Suryadilaga, M.Ag, dkk., Miftahus Sufi, 174-175.

QADHA DAN QADAR


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Qadha dan Qadar merupakan rukun iman yang ke enam. Kita umat muslim harus benar-benar meyakininya, artinya setiap manusia (muslim dan muslimat) wajib mempunyai niat dan keyakinan sungguh-sungguh bahwa segala perbuatan makhluk, sengaja maupun tidak telah diteapkan oleh Allah SWT.[1]
            Pembicaraan mengenai qadha dan qadar merupakan suatu bahan diskusi yang tidak akan pernah selesai atau habis untuk dibahas oleh banyak kalangan dan juga tidak akan pernah ada suatu kesepakatan. Dalam persoalan qadha dan qadar kaum muslimin terpecah menjadi dua golongan yaitu golongan Jabbariyah dan golongan Qadariyah. Dan dalam makalah ini yang menjadi pokok pembahasan adalah takdir menurut golongan Qadariyah. Dari pembahasan makalah ini diharapkan kita semua bisa mendapatkan pemahaman yang bisa meningkatkan kadar keimanan kita kepada Allah SWT.
B.     Rumusan Masalah
1.      Sebutkan definisi Qadha dan Qadar dari berbagai segi?
2.      Apa saja ruang lingkup Qadha dan Qadar?
3.      Bagaimanakah takdir menurut Qadariyah?

BAB II
PEMBAHASAN
A.          Definisi Qadha dan Qadar
1.      Secara etimologi, qadha memiliki arti yaitu sebagai berikut:
a.       Pemutusan, kita bisa temukan pengertian ini pada firman Allah:
(Dia) yang mengadakan langit dan bumi dengan indahnya, dan memutuskan sesuatu perkara, hanya Dia mengatakan: Jadilah, lalu jadi.” [QS. Al-Baqarah (2): 117]
b.      Perintah, kita bisa temukan pengertian ini pada firman Allah:
 “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” [QS. Al-Israa` (17): 23]
c.       Pemberitaan, bisa kita temukan dalam ayat:
 “Dan telah Kami wahyukan kepadanya (Luth) perkara itu, yaitu bahwa mereka akan ditumpas habis di waktu subuh.” [QS. Al-Hijr (15): 66]
Imam az-Zuhri berkata, “Qadha secara etimologi memiliki arti yang banyak. Dan semua pengertian yang berkaitan dengan qadha kembali kepada makna kesempurnaan….” (An-Nihayat fii Ghariib al-Hadits, Ibnu Al-Atsir 4/78).
Adapun qadar secara etimologi berasal dari kata qaddara, yuqaddiru, taqdiiran yang berarti penentuan. Pengertian ini bisa kita lihat dalam ayat Allah berikut ini:
 “Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.” [QS. Fushshilat (41): 10].
2.      Dari sudut terminologi, qadha adalah pengetahuan yang lampau, yang telah ditetapkan oleh Allah pada zaman azali. Adapun qadar adalah terjadinya suatu ciptaan yang sesuai dengan penetapan (qadha).[2]
3.      Menurut Ulama Mutakallimin
a.       Golongan Asy’ariyah
Qadha adalah iradah Allah dalam azalnya berhubungan dengan segala hal dan keadaan, kebaikan atau keburukannya keadaan mana yamg sesuai dengan apa yang akan diciptakan Allah yang tidak akan berubah sampai terbuktinya iradah tersebut. Sedangkan Qadar adalah “mewujudkannya Allah” terhadap semua makhluk dalam bentuk tertentu, baik mengenai zat ataupun sifatnya dimana keadaan itu sesuai dengan iradah Allah.
b.      Golongan Maturidiyah
Qadha adalah mewujudkannya Allah terhadap sesuatu dengan serapi-rapinya dan sebaik-baiknya. Sedangkan Qadar adalah ilmu Allah tentang azalnya tentang akan terjadinya segala sesuatu dalam bentuk dan keadaan yang tidak akan menyimpang dari ilmu Allah tersebut.
c.       Golongan Mu’tazilah (Qadariyah)
Dalam memahami qadha dan qadar mereka memahami bahwa manusia atau hamba Allah itu berdiri sebagai subyek yang dapat menentukan perbuatannya sendiri yang berupa perbuatan ikhtiyariah, sedang Allah itu tidak menghendaki adanya kemaksiatan dan kejahatan.
d.      Ahli filsafat
Qadha ialah ilmu Allah terhadap segala sesuatu, bagaimana seharusnya keadaan sesuatu itu terwujud dalam sebaik-baik bentuk dan sistem. Sedangkan Qadar adalah terbuktinya semua kejadian dan makhluk di alam sehingga benar-benar wujud, lengkap dengan sebab-sebabya serta sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh qadha Allah.[3]
B.           Ruang Lingkup Qadha dan Qadar
Dalam membahas Qadha dan Qadar, kita juga merasa perlu untuk membahas pula apa itu takdir dan juga nasib, apakah keduanya ini sama-sama dalam pendefinisian qadha dan qadar. Ataukah memiliki keterkaitan atau juga mungkin malah saling kontradiksi.
                      Jadi secara sederhana kita dapat memahami, bahwa qadha merupakan hukum yang ditetapkan Allah dalam azalinya semenjak dahulu kala tentang apa-apa yang akan terjadi di dunia dan akhirat, sementara qadar adalah merancang dan merencanakan sesuatu yang akan diperbuat dengan fikiran dan perhitungan yang semasak-masaknya dan seteliti-telitinya.[4]
                      Dari pengertian di atas, maka antara qadha dan qadar itu tidak terlalu berbeda, malah bisa dikatakan satu arti. Hal ini dapat kita lihat berdasarkan hadis Nabi Muhammad, dimana penuturan qadha dan qadar bersama-sama dan kadang hanya menuturkan qadar saja, umpamanya:
           Artinya:
           Ilmu Allah Ta’ala dalam azalnya yang meliputi segala apa yang akan terjadi dan yang berhubungan dengan itu, dan yang sekiranya terjadi kelak pasti sesuai dengan apa yang telah diketahui dan yang telah ditentukan sejak semula oleh Allah.
                      Berikutnya  akan dijelaskan tentang takdir dan nasib
1)   Istilah takdir dapat kita temukan dalam Al-Quran surat al-Ra’d ayat 8:
           Artnya:
          
           Jadi kata Miqdarun dan taqdirun seolah  merupakan dua kata yang berbeda namun tersusun dari kata yang sama yaitu Qa-da-ra.yang artinya adalah rancangan.
           Jadi disini Allah telah menyatakan bahwa segala sesuatu adalah mempunyai rancangan masing-masing. Dan nanti akan dibuktikan juga dengan hadist yang mengatakan ”fil azali la syai’in illahi Azawajalla, tsumma khalaqal Maqadira” (Pada mulanya tidak ada apapun kecuali Allah dengan segala ilmunya, selanjutnya (dengan ilmunya itu) Allah membuat rancang bangun segala)
2)   Sementara nasib dapat kita jumpai pada al-Quran surat al-Nisa’ ayat 51:
          
           Artinya:
          
           Dari ayat tersebut sangat jelas bahwa kita mestinya dapat melihat akibat dari orang yang percaya dengan jibti dan thaagut, mereka akan menemukan nasib sial.   Jadi nasib adalah akibat dari pilihan hidup yang akan memastikan pada nasib baik (hidup dengan selain jibti dan taaghut) atau  dari pilihan hidup yang akan memastikan pada nasib sial (dengan pilihan jibti dan thaaghut).
                     Dapat disimpulkan bahwa segala sesuatu itu tergantung rancangan masing-masing. Jadi takdir berdasarkan Quran  maupun hadis diatas berarti adalah suatu rancangan. Bahasa kerennya adalah Blue print. Allah sendiri dalam menciptakan alam semesta ini bermula dari ilmu-Nya yang kemudian membuat rancangannya yang terdiri rancangan positif dan negatif. (Thummakhalaqal maqaadir, thumma khalaqal maa) Pada penciptaan ini,  Allah telah mengajarkan dengan menciptakan dari yang baik atau rancangan yang baik maka begitu juga kita sebagai manusia harus mengawali sesuatu itu dengan yang baik. (”ma khalaqta hadza batilan, tidak Aku ciptakan dari sesuatu yang batil).
                     Setelah kita menyadari bahwa sesuatu itu mempunyai rancangan (yang baik maupun yang buruk) maka Tugas Allah adalah sebagai Hakimun, yaitu Hakim penentu yang tidak pernah salah atas segala usaha yang dilakukan oleh Makhluq-Nya. Keputusan Allah ini tidak bisa diganggu gugat. Allah sebagai Penentu, dan manusia tinggal memilih rancangan mana yang mau diambil. Kalau manusia telah memilih mana rancangan yang mau diambil dan kemudian mengusahakan atas pilihannya itu dengan mengerahkan segenap kemampuanya, maka pada waktunya akan menerima keputusan atau nasib. Jadi nasib adalah keputusan dari Allah atau kepastian dari Allah atas pilihan yang diusahakannya.[5]
                     Sementara itu dalam buku Mengubah Takdir karya Agus Mustofa, disebutkan takdir bukanlah nasib. Takdir adalah takdir, yang ditetapkan Allah berdasarkan usaha kita. Maka tujuan diajarkannya konsep takdir adalah agar kita profesional dalam menyikapi akibat perbuatan kita. Agar tidak gembira berlebuhan ketika mendapat rahmat. Dan agar tidak putus asa ketika gagal. Jadi tipikal orang yang mempercayai takdir adalah orang-orang yang menyeimbangkan kenikmatan duniawi dan kenikmatan ukhrawi secara simultan.
C.          Takdir Menurut Qadariyah
Kata Qadariyah berasal qadara yang berarti berkuasa. Maksud berkuasa adalah mempunyai kekuasaan (qudrat). Tuhan disebut Qadir karena Dia mempunyai qudrat yang sangat besar dan dahsyat. Manusia bisa berbuat karena dalam dirinya juga terdapat qudrat.[6] Adapun menurut pengertian terminologi, Qadariyah adalah suatu aliran yang percaya bahwa segala tindakan manusia tidak diintervensi oleh Tuhan. Aliran ini berpendapat bahwa tiap-tiap manusia adalah pencipta bagi segala perbuatannya; ia dapat berbuat sesuatu atau meninggalkannya atas kehendaknya sendiri, berdasarkan pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa Qadariyah dipakai untuk nama aliran yang memberi penekanan atas kebebasan. Dalam hal ini, Harun Nasution menegaskan bahwa kaum Qadariyah berasal dari pengertian bahwa manusia mempunyai qudrah atau kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya, dan bukan berasal dari pengertian bahwa manusia harus tunduk pada qadar Tuhan.[7]
Adapun doktrin yang dikembangkan oleh kaum Qadariyah ini diantaranya:
1.      Manusia mempunyai daya dan kekuatan untuk menentukan nasibnya, melakukan segala sesuatu yang diinginkan baik dan buruknya. Jadi surga atau neraka yang didapatnya bukan merupakan takdir Tuhan melainkan karena kehendak dan perbuatannya sendiri.
2.      Faham takdir dalam pandang Qadariyah bukanlah dalam pengertian takdir yang umum di pakai bangsa Arab ketika itu, yaitu faham yang mengatakan bahwa nasib manusia telah ditentukan terlebih dahulu. Dalam perbuatan-perbuatannya, manusia hanya bertindak menurut nasib yang telah ditentukan sejak azali terhadap dirinya. Dalam faham Qadariyah, takdir itu ketentuan Allah yang di ciptakan-Nya bagi alam semesta beserta seluruh isinya, sejak azali, yaitu hukum yang dalam istilah Al-Quran adalah sunatullah.[8]
3.      Secara alamiah manusia mempunyai takdir yang tak dapat diubah mengikuti hukum alam seperti tidak memiliki sayap untuk terbang, tetapi manusia memiliki daya untuk mengembangkan pemikiran dan daya kreatifitasnya sehingga manusia dapat menghasilkan karya untuk mengimbangi atau mengikuti hukum alam tersebut dengan menciptakan pesawat terbang.[9]
Jadi, secara tidak langsung Qadariyah adalah aliran yang berpendapat bahwa takdir itu tidak ada. Dan segala sesuatu itu tergantung pada diri sendiri. Jika ia berkehendak, maka ia dapat memberikan petunjuk pada dirinya sendiri, barangsiapa menghendaki juga dapat menyesatkan dirinya sendiri, serta siapa yang berkehendak, maka ia dapat menghinakan dirinya, dan siapa yang mengunginkan, maka ia akan mengantarkan dirinya kepada kebaikan. Semuanya itu kembali pada kehendak hamba itu sendiri dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan kehendak Tuhan.[10]

BAB III
KESIMPULAN
a.       Definisi Qadha dan Qadar
            Secara etimologi, qadha berarti pemutusan, perintah, dan pemberitaan. Sedangkan qadar berarti penentuan. Sedangkan secara terminologi, qadha adalah pengetahuan yang lampau, yang telah ditetapkan oleh Allah pada zaman azali. Adapun qadar adalah terjadinya suatu ciptaan yang sesuai dengan penetapan (qadha).
            Sedangkan menurut ulama mutakallimin, dalam hal ini golongan Mu’tazilah (Qadariyah), yaitu dalam memahami qadha dan qadar mereka memahami bahwa manusia atau hamba Allah itu berdiri sebagai subyek yang dapat menentukan perbuatannya sendiri yang berupa perbuatan ikhtiyariah, sedang Allah itu tidak menghendaki adanya kemaksiatan dan kejahatan.
b.      Ruang lingkup dalam membahas qadha dan qadar maka dirasa perlu untuk juga menjelaskan takdir dan nasib.
            Jadi secara sederhana kita dapat memahami, bahwa qadha merupakan hukum yang ditetapkan Allah dalam azalinya semenjak dahulu kala tentang apa-apa yang akan terjadi di dunia dan akhirat, sementara qadar adalah merancang dan merencanakan sesuatu yang akan diperbuat dengan fikiran dan perhitungan yang semasak-masaknya dan seteliti-telitinya.
            Sedangkan takdir, berdasarkan Quran  maupun hadis berarti suatu rancangan. Bahasa kerennya adalah Blue print. Allah sendiri dalam menciptakan alam semesta ini bermula dari ilmu-Nya yang kemudian membuat rancangannya yang terdiri rancangan positif dan negatif.
            Dan nasib adalah ketika manusia telah memilih mana rancangan yang mau diambil dan kemudian mengusahakan atas pilihannya itu dengan mengerahkan segenap kemampuanya, maka pada waktunya akan menerima keputusan atau nasib. Jadi nasib adalah keputusan dari Allah atau kepastian dari Allah atas pilihan yang diusahakannya.
c.       Takdir menurut Qadariyah
            Secara tidak langsung Qadariyah adalah aliran yang berpendapat bahwa takdir itu tidak ada. Dan segala sesuatu itu tergantung pada diri sendiri. Jika ia berkehendak, maka ia dapat memberikan petunjuk pada dirinya sendiri, barangsiapa menghendaki juga dapat menyesatkan dirinya sendiri, serta siapa yang berkehendak, maka ia dapat menghinakan dirinya, dan siapa yang mengunginkan, maka ia akan mengantarkan dirinya kepada kebaikan. Semuanya itu kembali pada kehendak hamba itu sendiri dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan kehendak Tuhan.
DAFTAR PUSTAKA
 Abdul Mu’in, Taib Thahir. Ilmu Kalam, Jakarta: Widjaya
                                             Al-Jauziyah,Ibnu Qayyim. 2006.  Qadha dan Qadar Ulasan Tuntas Masalah                                Takdir, Jakarta: Pustaka Azzam
                                            http://khofif.wordpress.com/2010/06/15/faham-qadariyah/diakses
 Zainuddin, H. 1996. Ilmu Tauhid Lengkap, Jakarta: Rineka Cipta


                [1] Drs. H. Zainuddin, Ilmu Tauhid Lengkap, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), 132.
                [2] http://www.dakwatuna.com/2008/iman-kepada-qadha-dan-qadar/ diakses pada tanggal 31 Oktober 2010
                [3] Prof. K.H.M Taib Thahir Abdul Mu’in, Ilmu Kalam, (Jakarta: Widjaya, xxx),  225-226.
                [4] Ibid., 228.
                [5] http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/rakhma/2010/02/07/nasib-dan-taqdir/ diakses pada tanggal 31 Oktober 2010
                [6] Afrizal M., Ibn Rusyd 7 Perdebatan Utama dalam Teologi Islam, (Jakarta: Erlangga, 2006), 28-29.
                [8]Ibid.,
                [9] http://khofif.wordpress.com/2010/06/15/faham-qadariyah/diakses pada tanggal  31 Oktober 2010
                [10] Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Qadha dan Qadar Ulasan Tuntas Masalah Takdir, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2006), xv.http://hafiana9.blogspot.com/