Mengantisipasi
pergerakan militer China di kawasan Laut China Selatan, TNI mengirimkan
ribuan pasukan dan melakukan latihan militer besar-besaran ke kawasan
kepulauan Natuna, yang merupakan wilayah Indonesia, yang juga diklaim
China.(Foto: U.S. Navy)
Gerhana85.com - Ranai - Tindakan
China dengan ikut mengaklaim sebagian perairan kepulauan Natuna sebagai
wilayahnya, ditanggapi serius oleh Kementerian Pertahanan dan Markas
Besar TNI. Selain membangun berbagai macam infrastruktur pertahanan
seperti bandara, pelabuhan, dan lain sebagainya, TNI juga menempatkan
ribuan prajurit di kawasan tersebut dalam kondisi siaga penuh.
Guna memastikan kesiapan para prajurit dalam menjaga kedaulatan
Indonesia di Natuna, Indonesia mulai menggelar latihan militer terbesar
di kawasan Natuna, Laut China Selatan, sejak Selasa kemarin. Angkatan
Udara Indonesia menyatakan, lebih dari dua ribu pasukan bersama
pesawat-pesawat jet tempur ambil bagian dalam manuver ini.
Juru bicara militer Angkatan Uadara Indonesia, Jemi Trisonjaya, kepada Reuters, mengatakan latihan militer akan berlangsung hingga 14 hari. Pesawat-pesawat tempur yang dikerahkan dalam latihan ini adalah pesawat tempur Sukhoi SU-27/SU-30 buatan Rusia dan F-16 buatan Amerika Serikat.
Juru bicara militer Angkatan Uadara Indonesia, Jemi Trisonjaya, kepada Reuters, mengatakan latihan militer akan berlangsung hingga 14 hari. Pesawat-pesawat tempur yang dikerahkan dalam latihan ini adalah pesawat tempur Sukhoi SU-27/SU-30 buatan Rusia dan F-16 buatan Amerika Serikat.
”Kami
ingin menunjukkan eksistensi kami di kawasan. Kami memiliki angkatan
udara yang cukup baik untuk bertindak sebagai pencegah,” kata Jemi
seperti dilansir Reuters, Rabu (5/10/2016).
China seperti diketahui mengklaim hampir seluruh kawasan kepulauan di Laut China Selatan tanpa adanya dasar hukum yang jelas. Namun, Filipina, Malaysia, Brunei, Vietnam dan Taiwan juga memiliki klaim yang saling tumpang tindih.
China seperti diketahui mengklaim hampir seluruh kawasan kepulauan di Laut China Selatan tanpa adanya dasar hukum yang jelas. Namun, Filipina, Malaysia, Brunei, Vietnam dan Taiwan juga memiliki klaim yang saling tumpang tindih.
Indonesia bukan merupakan pihak yang terlibat dalam sengketa kepulauan di Laut China Selatan. Namun, namun kapal-kapal nelayan China dengan dikawal kapal perang China, kerap ditangkap aparat Indonesia karena masuk ke wilayah Natuna, Indonesia.
Indonesia
yang awalnya menganggap tidak akan terlibat dalam konflik tersebut,
kini mulai waspada sejak China ikut memasukkan sebagian wilayah perairan
Natuna kedalam peta terbaru China, dalam upaya menguasai seluruh
kawasan Laut China Selatan.
Hingga kini, China tidak juga bersedia mencabut kembali klaim wilayah tersebut, yang mengisyaratkan bahwa China memang dengan sengaja ingin menguasai wilayah Natuna dari kedaulatan Indonesia.
Sumber: Gerhana85/Reuters
Hingga kini, China tidak juga bersedia mencabut kembali klaim wilayah tersebut, yang mengisyaratkan bahwa China memang dengan sengaja ingin menguasai wilayah Natuna dari kedaulatan Indonesia.
Sumber: Gerhana85/Reuters
Tidak ada komentar:
Posting Komentar