Artikel ini saya buat agar kita lebih jauh mengenal ribuan kota-kota yang tersebar di Republik Indonesia.yang Kita cintai, saya mulai dari Kota Jayapura sebagai penelusuran pertama. sebuah kota nan indah dan menawan hadir dari ujung timur Indonesia.
Kota ini didirikan oleh Kapten Infanteri F.J.P Sachses dari kerajaan Belanda pada 7 Maret 1910. Dari tahun 1910 ke 1962, kota ini dikenal sebagai Hollandia dan merupakan ibu kota distrik dengan nama yang sama di timur laut pulau Papua bagian barat. Kota ini sempat disebut Kota Baru dan Sukarnopura ('Sukarnapura, 1964) sebelum memangku nama yang sekarang pada tahun 1968. Arti literal dari Jayapura, sebagaimana kota Jaipur di Rajasthan, adalah 'Kota Kemenangan' (bahasa Sanskerta: jaya yang berarti "kemenangan"; pura: "kota").
Kota Jayapura telah sejak lama bersentuhan dengan dunia luar. Hal ini ditunjukkan dengan adanya orang-orang yang pernah singgah di Tanah Papua seperti seseorang berbangsa Spanyol bernama Ynico Ortis De Fretes. Dengan kapalnya yang bernama "San Juan", Ynico berlayar pada tanggal 16 Mei 1545 dari Tidore ke Meksiko. Dalam perjalanan tersebut, rombongan Ynico tiba di sekitar muara sungai Mamberamo pada tanggal 16 Juni 1545 memberikan nama "Nova Guinea" kepada tanah Papua.
Sesudah Ortis de Fretes, muncul lagi pengarung-pengarung lain antara lain Alvaro Memdana Ne Neyra (1567) dan Antonio Ma (1591-1593)
Kata "Hollandia" berasal dari "Hol" = lengkung; teluk, "land" = tanah; tempat. Jadi Hollandia artinya tanah yang melengkung atau tanah / tempat yang berteluk. Negeri Belanda atau Holland atau Nederland - geografinya Kota Jayapura hampir sama dengan garis pantai utara negeri Belanda itu. Kondisi alam yang lekuk-lekuk inilah yang mengilhami Kapten Sachse untuk mencetuskan nama Hollandia - Kotabaru - Sukarnopura - Jayapura. Yang sekarang dipakai adalah "JAYAPURA"
Konon, penduduk asli Jayapura tidak berasal dari kota Jayapura yang kita ketahui sekarang. Ini berarti ada wilayah lain di luar Jayapura yang menjadi tempat asal leluhur penduduk Jayapura masa kini. Cerita ini bukanlah isapan jempol semata, tempat itu ada dan berada tidak jauh dari pusat kota Jayapura. Dengan waktu tempuh sekitar 20 menit menggunakan kendaraan bermotor menuju arah kota Abepura, terdapat sebuah teluk dengan pulau di tengahnya menjadi saksi asal usul nenek moyang penduduk asli Jayapura. Teluk ini adalah Teluk Youtefa dan pulau itu bernama Pulau Debi.
Sejak 1 Mei 1963 sampai sekarang, banyak sekali kemajuan dan perubahan yanng terjadi di Irian Jaya.
Terjadi perubahan dalam bidang pemerintahan, Ibu kota Kabupaten Jayapura dimekarkan menjadi Kota Administratif (kotif) Jayapura. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 26/1979 tanggal 28 Agustus 1979 tentang pembentukan Kota Administratif Jayapura.
Maka dengan ketentuan pelaksanaan Permendagri No. 5 tahun 1979 dan instruksi Mendagri No. 30 tahun 1979, Kota Jayapura pada hari Jumat, 14 September 1979, diresmikan sebagai Kota Administratif oleh Bapak Haji Amir Machmud, Menteri dalam Negeri Republik Indonesia.
Pada hari yang sama dilantik Drs. Florens Imbiri sebagai Walikota Jayapura oleh Bapak Haji Soetran, Gubernur KDH. Tingkat I Irian Jaya. Lokasi peresmian Kotif Jayapura adalah halaman kantor Dharma Wanita Provinsi Irian Jaya, Jl. Sam Ratulangi Dok 5 Atas
Jadilah Kota administratif yang pertama di Irian Jaya, dan yang ke 12 di Indonesia.
Walikota Administratif I Drs. Florens Imbiri 1979 – 1989.
Walikota Administratif II Drs. Michael Manufandu, MA 1989 - 1993.
Dan berdasarkan UU No. 6 Tahun 1993, Kota Administratif Jayapura diresmikan menjadi Kotamadya Dati II Jayapura oleh Bapak Mendagri Yogie S.M bertempat di lapangan Mandala Jayapura. Pada hari yang sama dilantik Drs. R. Roemantyo sebagai Walikota KDH. Tingkat II Jayapura.
Walikota KDH. Tingkat II Jayapura menyusun dan melengkap aparat, dinas otonom, dan dinas vertikal serta membentuk DPRD Kota.
Sesuai UU No. 5 tahun 1974 Walikota KDH Tingkat II Jayapura dipilih oleh DPRD Kota dan terpilih Drs. R. Roemantyo sebagai Walikota yang definitif periode 1994/19951998/1999.
Sekretariat Kota untuk pertama kali berkantor di Yoka menempati eks kompleks APDN di pinggir Danau Sentani. Setelah kantor baru berlokasi di Entrop selesai dibangun, pada bulan Juli 1998 kantor pindah ke Entrop di Jalan Balai Kota No. 1 Entrop Disrik Jayapura Selatan.
Tongkat estafet pembangunan dilanjutkan oleh Bapak Drs. M.R. Kambu, M.Si sebagai Walikota Jayapura dan J.I. Renyaan, SH sebagai Wakil Walikota Jayapura periode 1999/2000 - 2004/2005.
Demikianlah artikel tentang seluk beluk kota Jayapura, semoga artikel ini bermamfaat bagi kita semua dalam memahami dan mengenal kota-kota di republik yang kita cintai ini, Indonesia. marilah kita jaga dan pertahankan keutuhan negara kita demi anak cucu kita kelak, serta kejayaan bangsa kita dimasa mendatang. tentunya dibawah payung Pancasila dan UUD 45. Terima kasih atas kunjungan anda di blog saya, salam NKRI, Merdeka !!!
Daftar Pustaka :
https://id.wikipedia.org/wiki/Halaman_Utama
https://www.indonesiakaya.com/
Kota ini didirikan oleh Kapten Infanteri F.J.P Sachses dari kerajaan Belanda pada 7 Maret 1910. Dari tahun 1910 ke 1962, kota ini dikenal sebagai Hollandia dan merupakan ibu kota distrik dengan nama yang sama di timur laut pulau Papua bagian barat. Kota ini sempat disebut Kota Baru dan Sukarnopura ('Sukarnapura, 1964) sebelum memangku nama yang sekarang pada tahun 1968. Arti literal dari Jayapura, sebagaimana kota Jaipur di Rajasthan, adalah 'Kota Kemenangan' (bahasa Sanskerta: jaya yang berarti "kemenangan"; pura: "kota").
Kota Jayapura telah sejak lama bersentuhan dengan dunia luar. Hal ini ditunjukkan dengan adanya orang-orang yang pernah singgah di Tanah Papua seperti seseorang berbangsa Spanyol bernama Ynico Ortis De Fretes. Dengan kapalnya yang bernama "San Juan", Ynico berlayar pada tanggal 16 Mei 1545 dari Tidore ke Meksiko. Dalam perjalanan tersebut, rombongan Ynico tiba di sekitar muara sungai Mamberamo pada tanggal 16 Juni 1545 memberikan nama "Nova Guinea" kepada tanah Papua.
Sesudah Ortis de Fretes, muncul lagi pengarung-pengarung lain antara lain Alvaro Memdana Ne Neyra (1567) dan Antonio Ma (1591-1593)
Kata "Hollandia" berasal dari "Hol" = lengkung; teluk, "land" = tanah; tempat. Jadi Hollandia artinya tanah yang melengkung atau tanah / tempat yang berteluk. Negeri Belanda atau Holland atau Nederland - geografinya Kota Jayapura hampir sama dengan garis pantai utara negeri Belanda itu. Kondisi alam yang lekuk-lekuk inilah yang mengilhami Kapten Sachse untuk mencetuskan nama Hollandia - Kotabaru - Sukarnopura - Jayapura. Yang sekarang dipakai adalah "JAYAPURA"
Konon, penduduk asli Jayapura tidak berasal dari kota Jayapura yang kita ketahui sekarang. Ini berarti ada wilayah lain di luar Jayapura yang menjadi tempat asal leluhur penduduk Jayapura masa kini. Cerita ini bukanlah isapan jempol semata, tempat itu ada dan berada tidak jauh dari pusat kota Jayapura. Dengan waktu tempuh sekitar 20 menit menggunakan kendaraan bermotor menuju arah kota Abepura, terdapat sebuah teluk dengan pulau di tengahnya menjadi saksi asal usul nenek moyang penduduk asli Jayapura. Teluk ini adalah Teluk Youtefa dan pulau itu bernama Pulau Debi.
Irian Jaya
Irian Jaya difinitif kembali ke Indonesia 1 Maret 1963.Sejak 1 Mei 1963 sampai sekarang, banyak sekali kemajuan dan perubahan yanng terjadi di Irian Jaya.
Terjadi perubahan dalam bidang pemerintahan, Ibu kota Kabupaten Jayapura dimekarkan menjadi Kota Administratif (kotif) Jayapura. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 26/1979 tanggal 28 Agustus 1979 tentang pembentukan Kota Administratif Jayapura.
Maka dengan ketentuan pelaksanaan Permendagri No. 5 tahun 1979 dan instruksi Mendagri No. 30 tahun 1979, Kota Jayapura pada hari Jumat, 14 September 1979, diresmikan sebagai Kota Administratif oleh Bapak Haji Amir Machmud, Menteri dalam Negeri Republik Indonesia.
Pada hari yang sama dilantik Drs. Florens Imbiri sebagai Walikota Jayapura oleh Bapak Haji Soetran, Gubernur KDH. Tingkat I Irian Jaya. Lokasi peresmian Kotif Jayapura adalah halaman kantor Dharma Wanita Provinsi Irian Jaya, Jl. Sam Ratulangi Dok 5 Atas
Jadilah Kota administratif yang pertama di Irian Jaya, dan yang ke 12 di Indonesia.
Walikota Administratif I Drs. Florens Imbiri 1979 – 1989.
Walikota Administratif II Drs. Michael Manufandu, MA 1989 - 1993.
Dan berdasarkan UU No. 6 Tahun 1993, Kota Administratif Jayapura diresmikan menjadi Kotamadya Dati II Jayapura oleh Bapak Mendagri Yogie S.M bertempat di lapangan Mandala Jayapura. Pada hari yang sama dilantik Drs. R. Roemantyo sebagai Walikota KDH. Tingkat II Jayapura.
Walikota KDH. Tingkat II Jayapura menyusun dan melengkap aparat, dinas otonom, dan dinas vertikal serta membentuk DPRD Kota.
Sesuai UU No. 5 tahun 1974 Walikota KDH Tingkat II Jayapura dipilih oleh DPRD Kota dan terpilih Drs. R. Roemantyo sebagai Walikota yang definitif periode 1994/19951998/1999.
Sekretariat Kota untuk pertama kali berkantor di Yoka menempati eks kompleks APDN di pinggir Danau Sentani. Setelah kantor baru berlokasi di Entrop selesai dibangun, pada bulan Juli 1998 kantor pindah ke Entrop di Jalan Balai Kota No. 1 Entrop Disrik Jayapura Selatan.
Tongkat estafet pembangunan dilanjutkan oleh Bapak Drs. M.R. Kambu, M.Si sebagai Walikota Jayapura dan J.I. Renyaan, SH sebagai Wakil Walikota Jayapura periode 1999/2000 - 2004/2005.
Demikianlah artikel tentang seluk beluk kota Jayapura, semoga artikel ini bermamfaat bagi kita semua dalam memahami dan mengenal kota-kota di republik yang kita cintai ini, Indonesia. marilah kita jaga dan pertahankan keutuhan negara kita demi anak cucu kita kelak, serta kejayaan bangsa kita dimasa mendatang. tentunya dibawah payung Pancasila dan UUD 45. Terima kasih atas kunjungan anda di blog saya, salam NKRI, Merdeka !!!
Daftar Pustaka :
https://id.wikipedia.org/wiki/Halaman_Utama
https://www.indonesiakaya.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar