H. Nani Wartabone
Hidup : 1907 – 1986
SK Pres: 085/TK/TH 2003
lahir 30 Januari 1907
meninggal di Suwawa Gorontalo, 3 Januari 1986
pada umur 78 tahun
- Mendirikan dan menjadi sekretaris Jong Gorontalo di Surabaya pada 1923, Ketua Partai Nasional Indonesia (PNI) Cabang Gorontalo.(1928), Memimpin rapat pembentukan Pucuk Pimpinan Pemerintahan Gorontalo (PPPG) yang berfungsi sebagai Badan Perwakilan Rakyat (BPR) sebagai ketuanya. (23-01-1942 sore)
- Dengan tujuan mempertahankan kemerdekaan beliau Memobilisasi rakyat dalam sebuah rapat raksasa di Tanah Lapang Besar Gorontalo. (27-01-1942). Ditangkap Jepang dibawa ke Manado (30-09-1943). Dan disiksa sehari semalam ditanam seluru tubuhnya kecuali kepala di pantai di belakang Kantor Gubernur Sulawesi Utara sekarang. Dan dilepaskan(6-6-1945),
- Jepang menyerahkan pemerintahan Gorontalo kepada beliau pada tanggal 16 Agustus 1945.Beliau juga Melatih 500 pemuda untuk dijadikan pasukan keamanan dan pertahanan dan dibekali senjata hasil rampasan dari Jepang dan Belanda. Terletak dipusatkan di Tabuliti, Suwawa.Dan beliau juga Membentuk Dewan Nasional di Gorontalo sebagai badan legislatif untuk mendampingi kepala pemerintahan (01-09-1945). yang beranggotakan 17 orang terdiri dari para ulama, tokoh masyarakat dan ketua parpol
- Belanda mengajak berunding di sebuah kapal perang Sekutu yang berlabuh di pelabuhan Gorontalo, lalu menawannya dan langsung dibawa ke Manado.(30-11-45) Dihukum penjara dengan tuduhan membuat makar kemudian dibawa ke Morotai dan dipindahkah ke penjara Cipinang di Jakarta selama 11 ari (Des 1946) lalu dipulangkan kembali ke penjara di Morotai dan disiksa kembali oleh tentara Belanda. Selanjutnya kembali lagi ke Cipinang, sampai dibebaskan (23-01-1949), setelah pengakuan kedaulatan Indonesia.Dan beliau kembali menginjakkan kakinya di Gorontalo (2-2-1950)
- Menggerakkan rakyat Gorontalo dalam sebuah rapat raksasa (6-4-1950). karena menolak RIS dan bergabung dengan NKRI. Peristiwa ini menandakan, bahwa Gorontalo adalah wilayah Indonesia pertama yang menyatakan menolak RIS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar