Senin, 07 Desember 2015

Kesultanan Gorontalo

Gorontalo, Kerajaan / Prov. Gorontalo

—————————————————————————————————————————–
Kerajaan Gorontalo terletak di provinsi Gorontalo.
The Kingdom of Gorontala was located in the province of Gorontalo.
Wilayah Gorontalo
Wilayah Gorontalo
——————————————————————————————————————————–
Foto kerajaan / kingdom Gorontalo: link
————————————————————————————————————————-
Sejarah / History Gorontalo

Pada mulanya (abad ke-12) Kerajaan Gorontalo terdapat 17 kerajaan kecil-kecil yang berkedudukan di kaki/lereng gunung.
Ke-17 kerajaan tersebut antara lain sebagai berikut :
  1. Kerajaan Hunginaa, Rajanya: Lihawa
  2. Kerajaan Lupoyo, Rajanya: Pai
  3. Kerajaan Bilinggata, Rajanya: Lou
  4. Kerajaan Wuwabu, Rajanya: Wahumolongo
  5. Kerajaan Biawu, Rajanya: Wolango Huladu
  6. Kerajaan Padengo, Rajanya: Palanggo
  7. Kerajaan Huwangobotu Olowala, Rajanya: Dawanggi
  8. Kerajaan Tapa, Rajanya: Deyilohiyo Daa
  9. Kerajaan Lauwonu, Rajanya: Bongohulawa (Perempuan)
  10. Kerajaan Toto, Rajanya: Tilopalani (Perempuan)
  11. Kerajaan Dumati, Rajanya: Buata
  12. Kerajaan Ilotidea, Rajanya: Tamau
  13. Kerajaan Pantungo, Rajanya: Ngobuto
  14. Kerajaan Panggulo, Rajanya: Hungiyelo
  15. Kerajaan Huangobotu Oloyihi, Rajanya: Lealini
  16. Kerajaan Tamboo, Rajanya: Dayilombuto (Perempuan)
  17. Kerajaan Hulontalangi, Rajanya: Humalanggi
Islam masuk ke Gorontalo diperkirakan pada abad ke 16 M. Sejak saat itu, Gorontalo mulai dikenal. Pada waktu yang tidak terlalu lama, Gorontalo sudah menjadi salah satu pusat penyebaran Islam di wilayah Indonesia Timur. Gorontalo juga dikenal sebagai pusat pusat pendidikan dan perdagangan. Hal ini karena lateknya yang trategis di Teluk Tomini.
Sebelum Belanda masuk dan menguasai Gorontalo, daerah ini berbentuk kerajaan-kerajaan yang tergabung dala satu ikatan kekeluargaan yang disebut Pohalaa. Terdapat lima Pohalaa, yaitu, Gorontalo, Limboto, Suwawa, Boalemo, dan Atinggola.
Di era pemerintahan kolonial Belanda, Gorontalo menjadi pusat pemerintahan Afdeling Sulawesi Utara Gorontalo. Wilayah pemerintahannya meliputi Gorontalo, wilayah sekitarnya Buol Tolitoli, Donggala, dan Bolaang Mongondow.
Pada tahun 1889, Gorontalo berada di bawah pemerintahan langsung Belanda yang kemudian dikenal dengan nama “Rechtatreeks Bestuur”. Tahun 1922, Gorontalo menjadi tiga wilayah pemerintahan afdeling, yaitu, Gorontalo, Boalemo, dan Buol. Kondisi ini berlangsung hingga meletusnya Perang Dunia II.
Sumber: link
—————–
Islam came to Gorontalo probably in the 16th century AD. Since then, Gorontalo became well known. In a short time, Gorontalo had become one of the centers, spreading Islam in eastern Indonesia. Gorontalo is also known as a center of education and commerce. This is due to the strategic location at Tomini.
Before the Dutch entered and controled Gorontalo, the kingdoms in the area made a kind of federation of “families”, called Pohalaa. There are five Pohalaa’s, namely, Gorontalo, Limboto, Suwawa, Boalemo, and Atinggola.
In the era of Dutch colonial rule, Gorontalo became the administrative center of the “Afdeling” North Sulawesi, Gorontalo. This afdeling covered Gorontalo, the surrounding area Buol Tolitoli, Donggala, and Bolaang Mongondow.
In 1889, Gorontalo came under direct Dutch rule, called “Rechtatreeks Bestuur”. In 1922, Gorontalo was divided in 3 districts of the Afdeling, namely, Gorontalo, Boalemo, and Buol. This condition lasted until the outbreak of World War II.
———————————————————————————————————–
Daftar Raja / List of Kings

Click to enlarge
Sumber / Source: link
————————————————————————————————————–
Sumber / Source

Sejarah Raja Gorontalo: link
Sejarah Gorontalo: link
Sejarah Gorontalo: link
Daftar Raja: link
17 kerajaan kecil pada awal Gorontalo: link
Orang Gorontalo keturunan Raja: link
———————————————————————————————————–
Foto
Foto kerajaan / kingdom Gorontalo: link
———————————————————————————————————
Raja Dogugu Gorontalo 1870
Raja Dogugu Gorontalo 1870
Bele Li Mbui (Rumah Adat Gorontalo)
Bele Li Mbui (Rumah Adat Gorontalo)
———————————————————————————————————————————
2 Comments

2 thoughts on “Gorontalo, Kerajaan / Prov. Gorontalo”

Yang didaftar diatas itu tidak lebih seluas desa/kelurahan sekarang, kira-kira berpenduduk 90an orang. Kenapa kira-kira. Zaman Majapahit Sunda Kelapa berpenduduk 10rb jiwa, termasuk rawa-rawa, hutan belukar dan rimba raya Bekasi, Depok dan Tangerang. Sekarang 15 juta atau 1500 X. Dengan Provinsi yang hanya 1 juta perbandingan diatas jadi 666 orang. Jika dianggap pertumbuhan hanya sepertiganya maka penduduk Gorontalo di zaman Majapahit hanya 2000 orang termasuk Limutu, Suwawa dan Atingola. Jika 1000 orang berada dikota sekarang berarti 17 Linula rata-rata 90 orang. Kira-kira 25 KK?. Kerajaan terdiri dari 25KK?. Ketika Angkatan Laut Majapahit yang super canggih dimasa itu masuk, yang pertama ketemu adalah Linula pesisir, Hulontalangi yang dalam versi lain dibawah Ilahude. Ilahude diangkat jadi koordinator pemungut upeti dan diberi gelar Wadi Palapa. Otomatis “kerajaan” yang tidak punya istana, tentara, atau panglima/Patih. langsung tunduk ketakutan. Dibuatlah sejarah Ilahude berhasil mempersatukan kerajaan-kerajaan tersebut. Yang menurut Arman Humanggio dalam “KERAJAAN GORONTALO, FAKTAKAH?” kepala Linula adalah Wali Kuasa dari Ternate semacam Jawara. Jawara adalah Pendekar penjaga kebun, kandang, tambak atau dermaga yang diutus Bos. dalam hal ini kerajaan Ternate. sedangkan (Part 3: Asia & Pacific Oceania, München 2003, s. 1275-1301, ISBN 3-598-21545-2) menyebutkan Lords Of Gorontalo (Para Tuan Tanah), bukan Kings atau Kingdoms. Tidak ada bekas-bekas Istana, Pintu Gerbang, Tentara, kandang kuda atau perangkat kerajaan lain. Wallahu’alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar